Quantcast
Channel: Teknologi – Guraru
Viewing all 663 articles
Browse latest View live

Kurikulum Baru Itu Dibuat Terlalu Tergesa-Gesa

$
0
0

Sebagai seorang guru, saya sudah harus siap apapun kurikulumnya. Tak boleh menolak, dan harus menjalankan kurikulum itu dengan baik sesuai dengan kehendak pemerintah. Kami di kelas harus mampu menterjemahkan kurikulum menjadi mata pelajaran yang menarik perhatian peserta didik. Masalah metode pembelajaran, silahkan dicoba sendiri kalau ingin menjadi guru kreatif. Pemerintah seolah lepas tangan dalam pelatihan guru.

Pergantian kurikulum sudah sering kami alami. Tapi intinya tak pernah jauh beda. Kami menjalankannya sesuai dengan petunjuk yang sudah diberikan oleh penatar yang ahli dalam bidangnya. Namun, tak satupun metode baru diberikan dan dilatihkan kepada kami. Padahal ini yang jauh lebih penting. Kami harus memperbaiki cara mengajar kami. Berbagai metode pembelajaran baru harus kami ketahui dan praktikkan dalam pembelajaran di kelas.

Kurikulum memang terus berganti seiring dengan perkembangan jaman. Apalagi sekarang ini 4 generasi sudah bertemu dalam menggapai ilmu. Hal itulah yang dituliskan oleh Rhenald Kasali di koran Kompas, Guru dan Perubahan.

Kami memang harus mengikuti perubahan. Sayangnya, perubahan itu tak diikuti dengan teman-teman dosen di perguruan tinggi, khususnya lembaga pencetak tenaga guru. Bisa dilihat dari produknya, guru semakin banyak yang menjadi sarjana, tapi kualitas mengajarnya semakin menurun. Silahkan lakukan penelitian untuk hal ini.

Bagi kami, apapun kurikulumnya tak menjadi persoalan. Sebab, apapun kurikulumnya, guru kreatif dan profesional kuncinya. Guru dapat mengembangkan metode pembelajaran terkini, dan pembelajaranpun menjadi semakin menyenangkan peserta didik, dan pendidik.

Kurikulum 2013 sebentar lagi akan bergulir. Lagi-lagi kami harus siap menghadapinya. Tetapi kali ini kami tak mau begitu saja menerima. Sebab masih terlihat kurikulum baru itu dibuat tergesa-gesa. Kami dipaksa harus mengikuti kurikulum baru ini. Kami tak diminta pertimbangan dan masukannya. Kami seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Suka atau tidak suka terima saja. Kami seperti buruh pabrik yang sudah harus siap memproduksi barang dengan target yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

Ketika guru tak bersatu dan hanya menjadi obyek penderita, maka kita akan terus menerus mendapatkan kurikulum yang tergesa-gesa dibuatnya. Kurikulum yang dibuat oleh para dosen di perguruan tinggi yang terkadang tak mengerti persoalan di kelas. Sama halnya ketika seorang dosen memaparkan tentang teori pembelajaran. Sedangkan dosen tersebut tak pernah mempraktikkannya dalam pembelajarannya. Cuma omong doang katanya.

Kurikulum baru itu dibuat tergesa-gesa. Tak ada perwakilan guru diminta pendapatnya. Bahkan organisasi guru sebesar PGRI pun terlewatkan. Apalagi organisasi guru lainnya seperti IGI yang masih terus berjuang membangun organisasi guru dengan tujuan meningkatkan mutu guru.

Sudah saatnya kita sebagai guru untuk kritis menerima perubahan. Bukan menolak, tapi mengkritisi agar kebijakan yang diputuskan berdampak positif buat anak bangsa. Anggaran negara 2,4 Trilyun jangan sampai dikorupsi dan tak tepat sasaran. Inilah kurikulum termahal sepanjang sejarah pendidikan di Indonesia.

Masihkah kita para guru hanya berdiam diri saja menyaksikan kurikulum yang dibaut tergesa-gesa? Dimana nalar kita? Dimana kreativitas dan imajinasi  yang kita ajarkan setiap hari kepada peserta didik kita?

13614934552073302897
Sumber Foto: SDN RSBI 12 Rawamangun Jakarta Timur

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com


Bagaimana Cara Mengkonversi Powerpoint ke Flash

$
0
0

iSpring1
Dalam membuat konten pembelajaran berbasis teknologi informasi konten berbasis Flash merupakan salah satu aplikasi favorit yang dipakai untuk pembuatannya. Dengan menggunakan Flash kita dapat membuat konten pembelajaran yang menarik baik secara visual maupun sisi interaktifitasnya. Akan tetapi kekurangan dari Flash adalah proses pembuatan yang relatif sulit. Untuk membuat konten Flash, kita harus mampu menggunakan software Adobe Flash (dulu dikenal sebagai Macromedia Flash). Selain teknik disain, dalam pembuatan Flash pengembang juga harus menguasai skrip pemogramannya yaitu ActionScript.

Untuk mengatasi kerumitan pembuatan Flash, beberapa vendor perangkat lunak telah mengeluarkan produk-produk yang memudahkan untuk membuat konten berbasis Flash. Dengan menggunakan alat bantu ini maka kita dapat membuat konten Flash tanpa harus menguasai pemrograman. Kebanyakan alat bantu ini menggunakan aplikasi PowerPoint untuk pembuatan disain, animasi maupun narasi/suara.

Salah satu software yang dapat mengkonversi powerpoint ke bentuk Flash adalah iSpring. iSpring adalah program yang berjalan “menumpang” pada piranti lunak yang sudah ada, dalam hal ini MS PowerPoint. Program iSpring tidak dapat berjalan sebelum program MS PowerPoint terpasang pada perangkat komputer. Selain harus terpasang MS PowerPoint, komputer juga harus sudah terpasang flash player. Hal ini diharuskan karena iSpring menyediakan fasilitas untuk mengubah dokumen MS PowerPoint menjadi file flash, menyisipkan file flash ke dalam MS PowerPoint. Untuk mendukung fasilitas tersebut makan iSpring memerlukan plug player.

Adapun langkah-langkah mengkonversi powerpoint dalam bentuk flash selengkapnya baca disini

Chemicalize Plugins WordPress untuk Insert Struktur Molekul secara Otomatis

$
0
0

chemicalize ss by urip
Biasanya untuk menampilkan struktur molekul hanya meng-insert gambar struktur molekul pada tulisan yang kita buat di web atau blog kemudian mengaturnya sedikian rupa sehingga enak dilihat dan pas. Kini ada cara yang cukup praktis, menggunakan plugin wordpress (kalau menggunakan CMS wordpress, bukan wordpress.com). Plugins tersebut adalah Chemicalize . Plugin ini dibuat oleh tim programer ChemAxon. Tulisan Chemicalize Plugins WordPress untuk Insert Struktur Molekul secara Otomatis ini akan membantu bagaimana cara menggunakannya.

Contoh penampakannya adalah sebagaimana anda lihat di paragraf berikut. Secara langsung memang tidak ada bedanya karena tidak langsung muncul struktur molekul yang kita ingin sisipkan (insert). Coba pindahkan pointer mouse maka secara pop-up struktur molekul itu akan tertampil.

Contoh tampilan plugins ini bisa dilihat di blog urip.info. Di sini tentu saja tidak bisa ditampilkan karena plugins tersebut tidak terinstall di mesin wordpress guraru. :D

  • Aspirin
  • Viagra
  • Benzene
  • Methane
  • Glucose
  • Alanin
  • Sodium borate
  • Acetic acid
  • Monosodium glutamate

Meskipun seolah mudah tentu ada syaratnya, bahwa nama senyawa yang kita maksud harus benar dalam penulisan bahasa Inggris. Juga di mesin wordpress kita harus perpasang plugin Chemicalize tersebut. Kalau kita cari di situs resmi sampai detik ini belum tersedia tapi kita bisa mengunduhnya dari situs pembuat dan penyedianya. Silakan unduh dari sini kalau mau coba (hanya 130-an kb).

Untuk menginstallnya cukup upload unduhan tersebut ke folder plugin di wordpress yang anda gunakan. kemudian masuk ke dasbor wordpress klik plugin dan aktifkan plugins Chemicalize tersebut.

Bagaimana cara menggunakannya?

Ah gampang… masuk ke editor tulisan, masuk mode text (jangan mode visual). Misal saya akan menyisipkan struktur benzena, maka saya ketikkan pada mode text (kode html) seperti di bawah ini.

<span class="chemicalcompound chemicalized">benzene</span>

Itu saran yang diberikan dari pembuat plugins-nya, dan ternyata tidak menggunakan kode seperti itu, asal nama senyawa kimianya benar dia otomatis akan dibuatkan tautan untuk strukturnya juga. Tapi ingat kalau ditulis nama senyawa berbahasa Indonesia maka data tidak akan tertampil. Keuntungan lainnya adalah kita langsung bisa melihat rujukan terkait senyawa yang kita maksud itu ke situs. Caranya cukup letakkan pointer mouse di atas nama senyawa maka akan tertampil struktur molekul senyawa, kemudian silakan klik.

Sedikit masalah namun tidak terlalu mengganggu, ketika ada kata-kata dalam bahasa Indonesia biasanya kalau kata itu masuk dalam database mereka maka kata itu akan turut di konversikan menjadi senyawa dengan struktur yang sesuai, seperti kata “tulisan” ini :)

Oh ya untuk melihat atau mencari referensi terkait nama senyawa silakan kunjungin website chemicalize.org.

Keren kan?!

Urip Kalteng

Blog, Ternyata ada di Materi PLPG

$
0
0

blogger Blog adalah salah satu media yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk melakukan pembelajaran berbasis online. pada materi PLPG tahun 2010/2011 penyelenggara PLPG di Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan memasukkan materi pembelajaran berbasis online. Materi PLPG saat persiapan sertifikasi guru di Unimed pada saat itu di rangkum dalam dua buah bundel buku yang sangat tebal sampai dua ratusan halaman. satu bundel tentang pengetahuan kejuruan dan satu bundel tentang pengetahuan pedagogik. Nah pada bundel Pedagogik inilah materi pembelajaran berbasis online dikupas tuntas. Mulai dari macam-macam penyedia blog gratis sampai berbayar, cara daftar blog, melakukan postingan, pengelolaan blog sebagai media ajar online, sampai bagaimana blog bersifat SEO oleh google dan bahkan dikuliti sedikit tentang memanfaatkan blog sebagai earning online.

Tapi dasar, mungkin rekan kita yang ikut PLPG pada saat itu sudah terlalu tua untuk blogger-bloggeran ataupun online lah katanya tetap aja gak mudeng maksudnya. Kedua bundel yang meramu materi PLPG tersebut diserahkan kepada saya untuk dibaca dan dipelajari karena saya pada saat itu belum sertifikasi. Sambil tersenyum saya bergumam dalam hati “walaupun pada belum sertifikasi ternyata kita sudah menerapkan pembelajaran dengan blog”.

Tahun ini (2012-red), ketika saya mengikuti PLPG di Padang materi tentang pembelajaran berbasis online kok gak ada, bahkan buku panduan yang diberi kepada peserta adalah buku kecil kayak buku anak SD. Pendalaman materi kejuruan pun secuil yang dituliskan. Apa karena penyelenggara lain ya !? Karena Sumatera Utara dan Sumatera Barat berbeda rayonnya.

Ketika PLPG berlangsung kita di beri tugas menyampaikan materi tentang instrumentasi pengukuran, moment inilah saya gunakan untuk mengenalkan gubug kecilku bjgp-rizal kepada rekan-rekan sesama peserta PLPG disana, karena materi itu sudah ada di dalam http://www.bjgp-rizal.com. Pada sesi presentasi kita juga kenalkan website khusus guru di GURARU kepada mereka agar guru yang gemar menulis mau bergabung disana.

Terlepas dari kondisi diatas, apakah guru yang sudah sertifikasi memiliki dan memanfaatkan blog sebagai media online atau tidak, kita tetap berusaha konsisten dengan pengelolaan blog untuk pembelajaran online di http://www.bjgp-rizal.com. Apalagi setelah rekan-rekan di sekolah mengetahui dengan blog kita dapat rezeki nomplok yang sangat jelas sekali disaksikan oleh rekan guru ketika GURARU memberikan saya sebuah Laptop ACER travelmate kemarin, yang pada awalnya kita di cemoohkan. Saya semakin bersemangat menulis dan berkarya. Rekan guru pun mulai banyak bertanya mengenai blog. Akhirnya virus blogger itu mulai tertular juga,.. heheh..

Menampilkan Blog WordPress Versi Mobile

$
0
0

Pertama yang ingin saya ucapkan adalah, “Saya suka tampilan baru Blog Guraru.org!!! Wow!! ;) ”.
Mudah-mudahan dengan tampilan baru ini, membuat saya, dan anggota komunitas ini merasa lebih nyaman dan betah berlama-lama di sini :)

Yah, WordPress adalah salah satu content management system (CMS) yang paling banyak digunakan oleh komunitas blogger di seluruh dunia. Lihat saja, hampir sebagian besar blog yang dimiliki para blogger, termasuk para aktivis anggota guraru ini, menggunakan CMS WordPress.. (berdasarkan daftar peserta Guraru Award tahun lalu), termasuk blog saia.. :P

Nah, jika anda sering mengakses blog wordpress anda melalui perangkat mobile (Smartphone/Tablet PC/iPad), maka ada baiknya anda menambahkan plugin tambahan pada blog anda.

WPtouch plugin, adalah plugin wordpress yang digunakan untuk menampilkan blog wordpress anda ke dalam tampilan versi mobile, sehingga tampilan blog menjadi lebih ringan ketika diakses via mobile device (Smartphone/Tablet PC/iPad) anda.

Berikut langkah-langkah untuk menambahkan plugin tersebut :

1. Download-lah WPtouch plugin dan installah seperti biasa (Baca Menginstal dan mengaktifkan Plugin WordPress).

2. Jika instalasi berhasil, maka pada Menu Settings akan tampak sub menu WPtouch.

Kliklah menu WPtouch tersebut.

3. Selanjutnya lakukan pengaturan pada General Settings berikut :

Regionalization Settings : Automatically detected.
Home Page Re-Direction : WordPress setting.
Site Title : Ketikkan Judul Blog.
Excluded Categories : Pilihlah kategori tulisan anda yang tidak ingin ditampilkan pada blog versi mobile.
Text Justification Options : Pilihlah jenis perataan teksnya.
Post Listings Options : Pilihlah jenis tampilan postingan blog versi mobile, dan berilah tanda centang pada pilihan Enable Truncated Titles, Show Author’s Name,Show Categories, Show Tags, Hide Excerpts (jika ingin ditampilkan).
Footer Message : Ketikkan teks footer yang ingin ditampilan pada blog versi mobile.

4. Lanjutkan pengaturan pada Advance options, Push Notification options, Style and color option, dan seterusnya.

5. Jika pengaturan sudah selesai dilakukan, silahkan klik Save changes.

Untuk menguji plugin tersebut, akses-lah blog anda melalui prangkat mobile anda, maka tampilan blog wordpress anda akan berubah menjadi tampilan versi mobile.

Jika anda ingin beralih tampilan ke versi desktop, anda bisa mengeklik tombol On/Off di bagian paling bawah blog anda.

Mudah ‘kan? Jika anda tertarik, buruan.. instal plugin wptouch pada blog anda.

Note! Untuk blog yang bukan self-hosted WordPress, kayaknya harus bersabar..karena menu plugin-nya di-disable sama wordpress.com.

Selamat mencoba :D

Membuat Aplikasi Android Blog Anda

$
0
0

Bagi teman-teman Guraru yang aktif ngeblog, dan biasa mengakses blog melalui HP/PC Tablet Android, maka sebaiknya teman-teman membuat aplikasi untuk blog tersebut sehingga lebih mudah diakses,  tanpa harus melalui Aplikasi Browser Opera/Firefox. Yaaah..layaknya aplikasi-aplikasi yang banyak bertebaran di Google Play. Dan aplikasi blog tersebut pun bisa didownload dan diinstal di android milik pengunjung setia blog anda.

Appsgeyser adalah sebuah situs yang menyediakan aplikasi android gratis untuk blog anda, sehingga blog mudah diakses hanya dengan sekali tap saja. Jika anda tertarik, silahkan ikuti langkah berikut untuk membuatnya:

1. Ketikkan pada Address bar browser anda http://www.appsgeyser.com/

2. Klik tombol Create App Now!

3. Pilih Website Enter URL, maka akan tampil halaman Create, isilah :

  • Website URL dengan URL blog anda, misalnya http://amiroh.web.id
  • App name dengan Nama aplikasi anda, misalnya Amiroh’s blog
  • Description dengan keterangan blog anda, misalnya Media belajar IT siswa dan guru
  • Icon, pilihlan Custom icon dan klik tombol Upload untuk mengunggah gambar/icon blog anda
  • Screen orientation, pilihlah Auto
  • Category, pilihlah Blogs.

4. Klik tombol Create App. Maka halaman Registrasi harus anda lengkapi dengan data-data anda. Isilah First Name, Last Name, Email, Password, Retype password dan beri tanda centang pada Terms of Service.

5. Klik tombol Sign Up.

Selesai! Aplikasi blog anda sudah jadi. Selanjutnya anda bisa mendowload aplikasi anda dan menginstalnya pada HP/PC Tablet android anda melalui Link yang ada.

Tips! 

  • Untuk memudahkan pengunjung blog mendownload Aplikasi Anda, Buatlah menu “Download App blog” pada blog anda yang mengarah pada link yang sudah anda dapatkan saat mendaftar.
  • Anda juga bisa mempublish Aplikasi blog anda tersebut pada Google Play dengan mengeklik tombol “Publish to Google Play” dan ikuti langkah-langkah selanjutnya, tapi anda harus membayar untuk bisa mempubishnyaa… :(
  • Supaya tampilan blog teman-teman guraru juga bisa lebih ringan saat diakses via mobile device, teman – teman bisa mengubah tampilan blog menjadi Mobile Theme, silahkan baca tulisan saya sebelumnya Menampilkan Blog WordPress versi Mobile.

Mudah ‘kan? Silahkan coba hasilnya dengan mendownload App blog saya di sini dan install-lah pada PC Tablet / HP Android anda.

Happy blogging.. :)

 

Belajar Ala Modern Dan Primitif

$
0
0

Twitter can be a great educational tool for fostering precision and conciseness in communication – skills today’s kids all need ~ Marc Prensky

Seberapa serius kalimat di atas untuk bapak/ibu? Apakah ada pada sisi yang mengatakan “iyaaa, saya tahu lah, saya juga pakai kok…..” Atau ada pada sisi yang bertolak belakang seperti “Saya tidak akan setuju menggunakan hal tersebut karena itu artinya kita membiarkan siswa malas dan tidak menghormati orang dewasa, siswa akan lebih suka bermain dibanding dengan belajar…..”

Lima sampai sepuluh tahun yang lalu, karena dunia bergerak pasti ke abad ke-21, beberapa orang fokus dan disibukkan oleh pikiran tentang cara untuk mengontrol dan mengatur dunia dengan preferensi mereka. Beberapa kelompok lain memutuskan untuk mengikuti perubahan sekaligus mencoba untuk belajar dan menggunakannya untuk keuntungan mereka di waktu yang sama.

Setelah satu dekade di awal abad ke-21, kelompok pertama masih berkutat pada kecenderungan bertahan tanpa perubahan, sedangkan yang kedua tumbuh dengan kekuatan yang telah dibawa oleh abad ke-21 kepada kita semua.

Ada generasi baru yang yang dilahirkan di abad ini, sebuah generasi yang lahir dalam era teknologi dan bertumbuh kembang di dalamnya. Mereka adalah yang sekarang sedang dalam masa usia sekolah. Sudah merupakan hal yang pasti jika kita sekarangpun dikelilingi mereka, hidup di antara mereka dan berkembang bersama mereka. Hal inilah yang saya lihat dan kemudian memutuskan bahwa di sinilah saya berdiri dan hidup sekarang.

Di dalam lingkungan abad 21 pula terdapat beberapa ketrampilan yang pernah saya ungkapkan di sini. Dengan komponen utama adalah ketrampilan belajar dan berpikir (berpikir tingkat tinggi, perencanaan, pengelolaan, kerja sama), melek teknologi (menggunakan teknologi dalam pembelajaran), serta ketrampilan menjadi seorang pemimpin (kreatifitas, etika dan menghasilkan sesuatu). Benang merah dari semua ketrampilan tersebut adalah teknologi dan bahkan jika kita membicarakan atau berpikir tentang masalah etika dan budaya, kita tidak dapat menghindari hubungannya kepada teknologi.

Sosial media menawarkan kesempatan besar untuk belajar di dalam dan di luar kelas, membawa bersama-sama dengan kemampuan untuk berkolaborasi, akses ke sumber daya di seluruh dunia, dan menemukan cara baru dan menarik untuk berkomunikasi dalam satu tempat yang mudah diakses. Guru di seluruh dunia telah menemukan cara-cara inovatif untuk menggunakan twitter sebagai alat mengajar.

Sayapun telah mencoba menggunakan Twitter untuk memperluas pembelajaran bersama siswa saya, sekaligus untuk menikmati pelajaran di kelas “tanpa dinding pembatas”.

# mie8midtest, adalah salah satu dari topik di timeline saya.

capturehashtag

Meskipun siswa hidup di era ini dan akrab dengan twitter tetapi tidak berarti bahwa mereka akrab dengan pemakaian #hashtag untuk belajar. Beberapa dari mereka tetap mencoba untuk terus belajar dengan bertanya secara individu kepada saya, sementara mungkin ada juga yang masih belum terlalu paham dan nyaman untuk berbagi materi, jawaban, atau diperbaiki di depan umum.
Teknologi ini berkembang bersama mereka, dan mereka mengetahui itu dengan baik, tetapi tetap saja selalu ada ruang untuk memahami lebih baik.

Twitter membuat segala informasi dan saling berbagi menjadi sederhana dan juga menyenangkan. Dan sebagai media umpan balik, twitter membuatnya mudah untuk mendapatkan persetujuan dan ketidaksetujuan dari sebuah diskusi dengan cepat baik dari sesama siswa maupun dari saya sebagai guru mereka. Juga memungkinkan kemudahan melacak informasi maupun hasil diskusi yang mungkin terlewatkan dengan tinggal mengecek melalui #hashtag tersebut.

Twitter barangkali adalah tahap berikut setelah sms – BBM dan email. Siswa sekaligus belajar menjangkau rekan yang lebih luas daripada sekedar teman-teman sekelas. Di kota sebesar Jakarta yang notabene menjadi kota “tweet-iest” di dunia, hal simple ini bisa menjadi terlalu besar untuk diabaikan. Kita sudah tentu sebaiknya belajar mengendalikan kekuatan “tweet-iest” tadi serta belajar pula bagaimana menggunakannya untuk tujuan yang baik dan berguna dibanding hanya digunakan untuk keperluan mengobrol tanpa tujuan semata.

Mengapa saya mengambil judul “Belajar ala modern dan primitif” sekaligus?

Cara primitif untuk belajar adalah dengan hanya melakukannya, seperti ketika manusia masih belajar cara membuat alat. Lalu datanglah era di mana mereka dapat mengajar satu sama lain, yang paling sering terjadi adalah belajar satu ke satu, atau setidaknya dalam kelompok kecil.

Hari ini, satu dekade di abad ke-21, kita dapat mencapai siswa secara pribadi, sekaligus di saat yang bersamaan juga dapat mencapai kelompok yang lebih besar dan bahkan lebih besar lagi. Hal ini tidak terbatas pada gaya belajar satu ke satu atau tatap muka lagi.
Media sosial dapat digunakan tidak hanya untuk media pribadi, tetapi juga untuk kelompok dan media massa, dan akhirnya bertindak sebagai sebuah media pribadi yang luas.

Enjoy Teaching and Learning!!

Hedy Lim
http://hedy.me

Televisi dan internet tak selalu negatif

$
0
0

©

Kalau ngomongin teknologi nggak akan ada habisnya deh, selalu berkembang dan terus berkembang, dari pertama kali munculnya handphone pas saya SMP dulu, ah, itu saja yang punya masih satu dua orang tidak termasuk saya, hiks..

Lalu SMA mulai kenal yang namanya chating MIRC, kemudian beralih ke fs. Dulu waktu hoby-nya ke warnet chatingan di tanyain punya fs gak?apaan tuh?hihihi..lucu deh kalo gaptek gini, dan sekarang udah banyak aplikasi yang bermacam-macam sampai bingung mau yang mana, pokoknya buat email, terus daptarin di mana-mana aja, yang penting kalau di tanya nggak malu-maluin banget deh.. eh kamu punya fb? Twitter? Android? Pin berapa pin? Dan macem-macem deh.. jawab aja punya… xixixi..

Tapi kalau belum punya juga nggak apa-apa kok, nggak wajib. Jadi jangan dipaksakan yah? Kok jadi menjurus ke smartphone yah?hihihii.. sebenernya di sini saya ingin bahas tentang yang namanya media informasi yang berwujud teknologi canggih seperti jaringan internet dan yang sudah umum adalah televisi.

Orang tua jaman dulu biasanya menggunakan televisi sebagai informasi mereka, tapi seiring berkembangnya jaman televisi menjadi hiburan bagi kita, acaranya pun bermacam-macam. Dari berita, sinetron, acara musik, acara masak, talk show, relaityshow, gosip, dan banyak lagi deh. Nah, karena acara yang bervariasi ini lah kita jadi..”kita? loe aja kali gue enggak…hehehe..maksudnya publik menjadikan hiburan televisi sebagai kebutuhan, yang salah adalah kadang yang ditonton yang itu-itu aja, saya sih nggak mau nyebutin. Sebenarnya itu hak kita mau menonton yang mana aja, nggak dilarang kok, toh acara-acara di televisi kan emang untuk di tonton. Tapiii…ada baiknya kalau yang kita tonton itu bermanfaat lebih untuk diri kita. Jadi nggak sekedar menghabiskan waktu luang, ketawa ketiwi atau nangis-nangis atau senyum-senyum sendiri melihat acara tv. Sekarang kan banyak banget acara tv yang bisa menjadi sumber belajar, informasi yang nggak membosankan. Atau kalau bosen dan jeleh dengan berita politik banyak informasi penting yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari kita dan tentunya cara penyuguhannya pun nggak monoton, asyik deh. Misalnya acara memasak, kita jadi punya menu baru  buat ibu-ibu di rumah, yang cewek-cewek jadi semangat belajar masak. *curhat. Xixixix..

Talkshow yang menginspiratif juga banyak dan nggak bikin ngantuk, kick andy show, Mario teguh golden ways, hitam putih, banyak deh..

Banyak acara televisi yang bisa menjadi sumber belajar dan wadah pendidikan selain di sekolah, sebagai orang tua harus pintar juga mengarahkan anak-anaknya dan harus selektif dalam memilih program tv yang akan di tonton. Sinetron juga nggak melulu negatif, ada yang positif, pokoknya semua dikembalikan pada keluarga itu, agar kita tidak menjadi korban sumber media yang salah.

Sekarang masuk ke internet. Berdasrkan yang saya lihat nih..kalau lagi nongkrong di warnet saya sering banget nemuin anak-anak sekolah nongkrong di depan komputer. Yang saya lihat adalah mereka bermain game dan sekedar pesbukan, chatingan,mm… sayang banget yah, kan kalau ngobrol sama temen bisa ketemu di sekolah. Tapi emang sih fungsinya chat juga bagus. Saya juga nggak menyalahkan situs ini. Tapi gimana kalau kita mengalih fungsikan internet yang kata orang Cuma buang duit dan waktu menjadi sumber plus-plus lain. Banyak banget paket nget. Sekarnag banyak olshop atau online shop berseliweran di situs-situs internet mulai facebook, blogger, dan macam-macam, dan mereka bisa menglaih fungsikan yang kata orang tua facebook itu nggaka penting justru bisa menghasilkan uang, kalau laku.hihihi..

Selain itu kita bisa bnayak bbelajar dari mbah google, mba wikipedia, dan lain-lainnya dengan membaca informasi penting. Canggih banget kan internet. Semua itu bahkan lebih memudahkan kita dalam belajar, karena kecanggihan itulah yuk kita gunakan teknologi dengan baik dan positif. Bukan yang lain-lain yang bisa merusak diri kita. Adalah yang nggak perlu di sebutkan yah, saya yakin kita semua tau mana yang baik dan tidak. Dan satu hal lagi ilmu itu bisa kita dapatkan dimana saja, tak melulu sekolah. Televisi, media online, bahkan sekitar kita. Di universitas kehidupan inilah kita banyak mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Selamat belajar semuanya.. J


Tentang Area Kerja Pada Aplikasi Geogebra

$
0
0

geogebra

Pada postingan kali ini saya mencoba berbagi tentang cara penggunaan GeoGebra yaitu mengenai area kerja dan tool yang ada pada Aplikasi GeoGebra. Namun ada baiknya anda melihat bagaimana Cara Instalasi Aplikasi GeoGebra jika anda belum memilikinya. Mengenai kata GeoGebra sendiri adalah GeoGebra merupakan kependekan dari geometry dan algebra. GeoGebra pertama kali dikembangkan oleh Markus Hohenwarter dari Austria dan dirilis sebagai perangkat lunak opensource sehingga dapat dimanfaatkan secara gratis dan bebas untuk dikembangkan.

Area Kerja Pada Aplikasi GeoGebra

Tampilan Aljabar, Toolbar, Sumbu koordinat, Input Bar, CAS, Spreadsheet, Graphics 2D/3D dapat dimunculkan atau disembunyikan melalui Menu Bar yaitu pada bagian View Menu. Namun untuk Graphics 3D merupakan fitur baru yang masih dalam ujicoba dan mulai didukung oleh GeoGebra Versi 5 Beta.

Adapun masing-masing tampilan tersebut secara detailnya sebagai berikut :

  • Tampilan Aljabar (Algebra View) – deskripsi objek pada tampilan grafik yang ditampilkan.
  • Tampilan Grafik (Graphics View)- tempat untuk kontruksi, gambar, grafik yang ditampilkan (area kerja).
  • CAS (Computer Algebra System) merupakan fasilitas yang mulai dimasukkan pada GeoGebra Versi 4.0. Fitur ini digunakan untuk melakukan perhitungan aljabar.

Gebra2

  • Graphics 2D – mirip tampilan Graphics View, bedanya untuk tampilan Graphics 2D ini apabila diaktifkan akan memunculkan jendela baru. Setiap kali kita memasukkan persamaan atau perintah pada Inbut Bar maka hasil grafiknya akan muncul pada jendela ini.

Gebra3

Menu, Toolbar Dan Tool

Seperti pada aplikasi lain, menu bar GeoGebra berada pada bagian atas terdiri atas menu File, Edit Options, Tools, Window dan Help. Di bawahnya terdapat Toolbar yang berisi menu untuk membangun, menggambar, mengukur dan memanipulasi objek. Pada setiap kategori yang ada di Toolbar terdapat beberapa tool lain yang tersembunyi, untuk menampilkannya kita dapat mengklik tanda panah kecil di bagian kanan bawah setiap kotak tool yang ada di Toolbar.

Gebra4

  • Menu Bar – digunakan untuk mengelola file, edit file dan pengaturan modifikasi.
  • Toolbar – alat-alat yang digunakan untuk menggambar, membangun, mengukur dan memanipulasi objek.

Tool yang sedang aktif ditandai dengan adanya kotak biru pada tool tersebut. Selama Tool itu sedang aktif kita bisa menggunakannya untuk melakukan tugasnya. Sehingga anda tidak perlu mengklik lagi untuk membuat objek yang sama. Setiap tool yang ada dan sedang aktif akan dijelaskan nama Tool disamping kanan dari Toolbar itu sendiri.

Demikian pengenalan mengenai area kerja dan Toolbar yang ada pada Aplikasi Geogebra, semoga di waktu yang akan datang saya dapat membuat postingan tentang bagaimana menggunakan aplikasi GeoGebra dalam membuat beberapa konstruksi geometri maupun penggunaan lainnya…

IMPLIKASI IT DI DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA

$
0
0

artikel pendidikan

e-Education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia. e-education (Electronic Education) ialah istilah penggunaan IT di bidang Pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
A. Pemanfaatan IT Bagi Institut Pendidikan
Pesatnya perkembangan IT, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Dilingkungan perguruan tinggi, pemanfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic university (e-University). Pengembangan e-University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.
Lingkungan Akademis Pendidikan Indonesia yang mengenal alias sudah akrab dengan Implikasi IT di bidang Pendidikan adalah UI dan ITB. Semisalnya UI. Hampir setiap Fakultas yang terdapat di UI memiliki jaringan yang dapat di akses oleh masyarakat, memberikan informasi bahkan bagi yang sulit mendapatkannya karena problema ruang dan waktu. Hal ini juga tentunya sangat membantu bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau banyak yang lainnya. Contoh lain adalah Universitas Swasta Bina Nusantara juga memiliki jaringan Internet yang sangat mantap, yang melayakkan mereka mendapatkan penghargaan akademi pendidikan Indonesia dengan situs terbaik. Layanan yang disediakan pada situs mereka dapat dibandingkan dengan layanan yang disediakan oleh situs-situs pendidikan luar negeri seperti Institut Pendidikan California atau Institut Pendidikan Virginia, dan sebagainya.
Pada tingkat pendidikan SMU implikasi IT juga sudah mulai dilakukan walau belum mampu menjajal dengan implikasi-implikasinya pada tingkatan pendidikan lanjutan. Di SMU ini rata-rata penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan lagi IT belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa. IT belum menjadi media database utama bagi nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru atau yang lainnya. Namun prospek untuk masa depan, penggunaan IT di SMU cukup cerah. Selain untuk melayani Institut pendidikan secara khusus, adapula yang untuk dunia pendidikan secara umum di indonesia. Ada juga layanan situs internet yang menyajikan kegiatan sistem pendidikan di indonesia. situs ini dimaksudkan untuk merangkum informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini adalah sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat menampung semua sektor utama pendidikan. Contoh dari situs ini adalah www.pendidikan.net
Disamping lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian kita dapat memanfaatkan internet guna mencari bahan atau pun data yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut melalui mesin pencari pada internet. Situs tersebut sangat berguna pada saat kita membutuhkan artikel, jurnal ataupun referensi yang dibutuhkan. Situs tersebut contohnya seperti google.com atau searchindonesia.com atau sumpahpalapa.net Inisiatif-inisiatif penggunaan IT dan Internet di luar institusi pendidikan formal tetapi masih berkaitan dengan lingkungan pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sudah ada adalah situs penyelenggara “Komunitas Sekolah Indonesia”. Situs yang menyelenggarakan kegiatan tersebut contohnya plasa.com dan smu-net.com
 
B. IT Sebagai Media Pembelajaran Multimedia
Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Sharing information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi. Virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 – 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual University ini adalah www.ibuteledukasi.com . Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli IT di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.
Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia:
. Akses ke perpustakaan;
. Akses ke pakar;
. Melaksanakan kegiatan kuliah secara online;
. Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;
. Menyediakan fasilitas mesin pencari data;
. Meyediakan fasilitas diskusi;
. Menyediakan fasilitas direktori alumni dan sekolah;
. Menyediakan fasilitas kerjasama;
. Dan lain – lain.
C. Kendala-Kendala Pengimplikasian di Indonesia
Jika memang IT dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa Cyber Law belum diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia. Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia.. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet.Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan. Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Institut-institut pendidikan unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yang memadai. Padahal masih banyak institut-institut pendidikan lainnya yang belum diperlengkapi dengan fasilitas IT.  Sumber:  t-edukasi

Diposkan oleh

Asyiknya Belajar

$
0
0

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Penopang kehidupan itu bernama ilmu. Dan hal itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki antusias dalam belajar. Kalau menilik dalam sejarah, maka kita mendapatkan banyak pelajaran dari para ulama dalam mencari ilmu. Contoh yang menanjubkan tentunya.

Mari kita simak tuturan Ibnu Qoyyim, “Adapun para penikmat ilmu, maka kegemaran mereka dan keasyikan mereka terhadap ilmu lebih besar dari kecintaan seorang pecinta yang mana juga. Dan banyak dari mereka yang perhatiaannya kepada ilmu tidak teralihkan oleh rupa manusia yang paling cantik sekalipun.” (Raudhatul Muhibbin Hal. 69)

Beliau melanjutkan, “Kalaulah ilmu diberi bentuk, tentulah ia lebih indah ketimbang mentari dan rembulan.” (Ibid, 201)

Subhanalloh…

Inilah ketinggian dan kemuliaan bagi pecinta ilmu. Dan kewajiban bagi para pecinta ilmu adalah membuka mata generasi penerus tentang nilai penting warisan ilmu yang telah ditinggalkan oleh generasi pendahulu. Dikarenakan semua warisan tersebut adalah saripati pemikiran mereka selama berabad-abad dan hasil jerih payah saat mengumpulkan ilmu dan buah tidak-tidur malam mereka selama waktu yang sangat panjang.

Media Pembelajaran Interaktif Dahsyat Ala Lectora

$
0
0

Salam jumpa bersama saya, guraruers sekalian! Untuk artikel yang ini saya coba memberikan informasi lagi terkait upaya kita dalam meningkatkan kompetensi kita terkait pemanfaatan ICT atau TIK dalam pembelajaran. Apalagi, jika memang Kurikulum 2013 itu jadi dilaksanakan yang katanya akan bernuansa TIK dan melayani kebutuhan multikultural, maka seyogyanya kita sebagai guru bersiap diri untuk segera “berbenah” menyiapkan diri. Terlepas dari kontroversi kurikulum apa yang akan digunakan, idealnya kita sebagai guru berupaya untuk selalu memberikan yang terbaik bagi siswa-siswa kita di kelas.

Sebelumnya saya sudah sempat berbagi info tentang Autoplay Media Studio, Media Layar Sentuh Murah, Mind Map Interaktif, Prezi, Mouse Mischief, Education Game dengan Power Point dan lain-lain terkait dengan strategi, tips, dan trik praktek pembelajaran yang bernuansa TIK, maka kali ini saya coba berbagi lagi buat guraruers sekalian tentang sebuah aplikasi yang juga sangat bermanfaat bagi kita sebagai guru yang ingin membuat sebuah Media Pembelajaran Interaktif. Adapun bahasannya tentang Lectora Inspire 6.

Lectora ini adalah salah satu tools yang bisa digunakan sebagai alternatif untuk membuat Media Pembelajaran Interaktif (MPI) yang sekaligus juga bisa dimanfaatkan oleh siswa sebagai Media Membelajaran Mandiri. Tools tersebut adalah Lectora Inspire 6 yang diproduksi oleh Trivantis. Setelah saya searching n’ googling di dunia maya, saya mendapati kabar bahwa tools ini telah disosialisasikan di beberapa daerah seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta misalnya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan setempat untuk mendorong para guru di daerahnya agar mampu menyusun sebuah Media Pembelajaran yang Interaktif sifatnya.

Di artikel ini saya hanya memberikan pengantar saja tentang sekilas gambaran kemanfaatan dari Lectora Inspire 6 ini.

Selama ini mungkin kita telah mengenal berbagai aplikasi untu membuat Media Presentasi Pembelajaran semisal Ms.Power Point, Autoplay Media Studio, Easy Autorun, dll, yang ternyata setelah saya mencobanya sebagian besar hanya dapat digunakan untuk media presentasi saja., seperti misalnya ketika kita memanfaatkan Autoplay Media Studio dan Easy Autorun Creator hanya berguna dalam hal membuat tombol pemanggil bagi sebuah aplikasi yang akan kita munculkan dan itupun “pake loading segala” sehingga masih perlu menunggu untuk membuka sebuah aplikasi. Sehingga untuk Autoplay dan Easy Autoun Creator “agak” terbatas peruntukkannya.  Untuk Ms.Power Point sebenarnya “lebih powerfull” dibandingkan kedua aplikasi sebelumnya telah sebutkan jika memang dieksplore dengan baik, seperti misalnya dengan Ms.Power Point disamping bisa membuat Media Presentasi juga bisa menyusun sebuah Media Evaluasi Interaktif namun menggunakan Visual Basic. Bagi sebagian kalangan guru yang pengennya serba instan dalam membuat Media Presentasi Pembelajaran sekaligus Media Evaluasi Interaktif di Ms.Power Point menjadi salah satu “hadangan’ tersendiri. Nahh…setelah mempelajari Lectora ini saya mencoba untuk mengangkat beberapa keunggulan tools ini dibanding aplikasi lainnya.

Istiyanto di blognya menulis tentang Lectora sebagai berikut: Lectora merupakan E-Learning Software yang lengkap, handal dan cocok digunakan untuk membuat media pembelajaran. Lectora dapat digunakan secara mudah oleh guru sehingga guru dapat mengkreasikan media pembelajaran sesuai dengan bidang studi yang diampu. Saya sungguh sangat merekomendasikan software ini untuk guru.

Untuk Lectora, dari awal software ini diciptakan memang untuk kebutuhan e-learning. Lectora dapat digunakan untuk kebutuhan pembelajaran baik secara online maupun offline yang dapat dibuat dengan cepat dan mudah. Lectora dapat digunakan untuk menggabungkan flash, merekam video, menggabungkan gambar, dan screen capture.

Sedangkan seorang penulis buku tutorial Lectora, Muhammad Mas’ud mengatakan di blognya: Lectora Inspire semakin banyak diminati para guru. Tidak sedikit guru mencari tahu mengenai Lectora Inspire.

 

Kini, bagi guru atau umum yang ingin menguasai pemanfaatan Lectora Inspire dalam pembelajaran terutama pembuatan media pembelajaran sebaiknya ikuti Diklat Lectora Inspire.Diklat Nasional Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Lectora Inspire. Lebih lanjut Muh.Mas’ud mengatakan bahwa : Lectora Inspire itu …

Tool ciamik buat bikin media pembelajaran interaktif. Ia lebih mantap dibanding powerpoint.
Tool yang simpel dan bikin semangat guru-guru bikin media pembelajaran.

Lectora bisa bikin kuis dan evaluasi yang hasilnya bisa diketahui langsung. Tipe soalnya terdiri dari 8 tipe. Kuis dan game-nya banyak. Pokoknya, Lectora Insprire itu membantu banget bagi guru (juga para siswa).

 

Demikianlah sekilas pembahasan saya tentang aplikasi Lectora.

 

Berikut ini adalah gambar Media pertama saya yang  dibuat dengan Lectora.

Ke depannya saya akan coba lagi untuk mengksplore kemampuan dari Lectora ini….atau…adakah rekan guaruers yang bisa membantu saya untuk mengembangkan media ini? Ditunggu!

 

Salam Ber-ICT Literate!

 

www.taufikibrahim.wordpress.com

Surat Penting Dari Guru Untuk Presiden SBY

$
0
0

sbyYth. Bapak Presiden SBY.

Semoga bapak presiden selalu dalam keadaan sehat. Semoga pula pintu kesuksesan senantiasa mengiringi hari-hari bapak dalam mengurusi rakyat indonesia. Bapak senantiasa diberi kesabaran dan kebijaksanaan dalam menghadapinya.

Bapak presiden sby yang saya hormati, dan banggakan. Perkenalkan saya adalah seorang guru yang sudah mengabdikan diri selama 23 tahun di dalam dunia pendidikan. Terus terang saya sungguh bergembira dengan akan diberlakukannya kurikulum baru. Kurikulum ini diberinama oleh kemdikbud kurikulum 2013. Kurikulum yang saya harapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

Namun sayang, setelah beberapa kali saya mengikuti proses sosialisasi kurikulum 2013, saya menemukan kekecewaan. Kurikulum 2013 ini ternyata belum siap pakai untuk digunakan atau diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Masih banyak hal yang harus diperbaiki dan disempurnakan. Terutama tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar yang banyak dikritisi oleh para pakar dan praktisi pendidikan.

Kami sudah banyak memberikan masukan dan kritik yang membangun kepada tim pengembang kurikulum. Tetapi selalu saja mentok dan tak didengar. Mereka terlalu percaya bahwa kurikulum 2013 sangat tepat diterapkan di tahun ini. Mereka seolah tuli, dan merasa benar sendiri. Kami dianggap tidak memahami kurikulum yang sedang disosialisasikan.

Berdasarkan pengalaman saya menjadi guru selama 23 tahun, kurikulum 2013 ini yang banyak mengundang kontroversi. Bahkan staf khusus menteri di DPR ada yang mengatakan bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan atau ktsp 2006 melanggar undang-undang. Tentu tidaklah bijak mengatakan seperti itu tanpa kajian ilmiah dan terbuka. Kita akui Ktsp 2006 memang bermasalah. Namun kami ingin tahu dulu dimana letak masalah besarnya dari proses evaluasi yang cermat dan teliti. Pusat kurikulum dan perbukuan harus memberikan data yang jelas kepada publik.

Bapak presiden yang saya hormati dan banggakan. Baru-baru ini kami para guru berdemo ke DPR, dan didukung oleh berbagai kalangan yang mengkritisi kebijakan kemdikbud. Tujuan kemdikbud mengganti kurikulum sangat kami apresiasi, tapi nampaknya timing atau waktunya kurang tepat. Kurikulum 2013 lebih tepat disebut kurikulum ujicoba yang bisa kita teliti kelebihan dan kekurangannya, setelah diujicobakan. Barulah kita tahu apakah kurikulum ini layak diterapkan di seluruh indonesia ataukah tidak. Kita bisa mendiskusikannya melalui kajian ilmiah yang jelas. Bukan dengan pendekatan kekuasaan atau politik.

Bapak presiden SBYyang baik hatinya. Kami percaya bapak bisa melihat ini secara jernih. Kurikulum 2013 belum bisa diterapkan di tahun ajaran ini. Jangan korbankan peserta didik karena ketidaksiapan para guru menghadapi kurikulum baru. Alangkah baiknya jajaran kemdikbud melakukan terlebih dahulu pelatihan guru dari hasil uji kompetensi guru (UKG) yang sudah dilakukan. Di sana akan terlihat jelas masih rendahnya kualitas guru di negeri ini. Kitapun bisa melihat masih rendah pula kualitas kepala sekolah dan pengawas dari hasil UKG. Solusi yang terbaik adalah perbaiki kualitas guru dengan berbagai pelatihan yang efektif dan bukan direkayasa pelaksanaannya dari 5 hari menjadi 3 hari. Kejujuran dalam pelaksanaannya harus diperhatikan dan diawasi. Cara mengajar guru harus diperbaiki dan ditingkatkan.

Bapak presiden SBY yang saya hormati dan banggakan. Usul saya, lakukan debat publik agar rakyat indonesia tahu apa yang sesungguhnya terjadi tentang kurikulum 2013. Kemdikbud dan jajarannya nampaknya sulit sekali menerima kritik dan terus jalan sendiri tanpa memperhatikan usulan para pakar dan praktisi di bidang pendidikan. Tentu kita ingin pendidikan Indonesia menjadi lebih maju ketika dialog terus dikembangkan, dan inilah kehidupan demokrasi yang sebenarnya. Bukan melalui pendekatan kekuasaan dimana para guru diminta untuk tidak kritis dan menerima begitu saja kurikulum 2013 yang masih banyak kekuarangannya. Terutama dalam implementasinya di lapangan yang terkesan tergesa-gesa. Kami tak yakin akan berhasil, sebab negara kita adalah negara kepulauan yang lebih dari 13.000 pulau di dalamnya. Banyak masalah yang nanti akan ditemui ketika kebijakan ini diterapkan.

Akhirnya, saya harus mengakhiri surat saya ini dengan sebuah pesan kepada bapak bahwa guru adalah pemain inti dalam kurikulum. Apapun kurikulumnya, guru profesionallah yang akan membuat kurikulum itu mencapai tujuannya. Guru profesional adalah guru tangguh berhati cahaya yang mampu menghantarkan peserta didiknya ke pintu gerbang kesuksesan di dunia dan akhirat.

Salam blogger persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com

Kala Siswa “Melebihi” Gurunya

$
0
0

Sebuah kebanggaan tentunya jika kita sebagai guru melihat keberhasilan para siswanya. Bahwa pembelajaran di kelas bukan sekedar transfer ilmu melainkan juga membekali para siswa untuk memiliki lifeskills semisal keterampilan membuat media presentasi dan berani untuk tampil di depan. Apalagi di era teknologi seperti sekarang ini, dimana siswa kita disuguhi beragam aplikasi yang kesemuanya bisa mereka dapatkan bahkan bisa mereka pelajari secara gratis di dunia maya. Hal inilah yang saya alami belakangan sejak sembilan tahun yang lalu menginjakkan kaki di sebuah sekolah di pinggiran Kota Depok, yaitu SMP Negeri 14 Depok atau yang sering disebut oleh para siswa kami dengan sebutan Devlas. Sejak mengenal ICT atau TIK dari rekan saya sesama guru di sekolah tersebut semangat saya terlecut untuk semaksimal mungkin untuk memanfaatkan segala kemudahan yang ditawarkan oleh berbagai aplikasi komputer terutama untuk mengajak siswa saya “Keluar dari Zona Nyaman”. Caranya? Yaa…melalui kreasi dan inovasi berbagai media pembelajaran dengan memanfaatkan ICT.

Sekolah kami kebetulan bukanlah sekolah favorit di Kota Depok, apalagi input siswa kami tidak sebagus SMP lain yang berlabel SSN atau RSBI. Bahkan, sekolah kami masih saja berstatus RSSN sejauh ini. Namun demikian, kami tetap terus berusaha untuk meng’update’ dunia ICT di bidang pembelajaran terutama lewat dunia maya, internet! Posisi sekolah kami yang cukup “terpencil” dari hingar bingar jalan raya menambah “keterpencilan” sekolah kami dari jangkauan masyarakat Kota Depok. Namun, sekali lagi ini tidak menciutkan nyali kami untuk terus mengikuti perkembangan.

Setelah mengembangkan Inovasi Pembelajaran berbasis ICT di tahun 2009 sampai sekarang, sudah beberapa kreasi yang coba kami kembangkan, antara lain, Media Kuis Interaktif dengan Power Point, Media Presentasi Pembelajaran dengan Autoplay Media Studio, Media Layar Sentuh (berbiaya murah), dan belakangan saya coba perkenalkan kepada para guru dan beberapa siswa untuk mengenal aplikasi untuk menyusun Media Pembelajaran Interaktif dengan memanfaatkan Lectora Inspire.

Dahsyatnya, baru beberapa hari saya perkenalkan ke beberapa pihak di sekolah kami, ada salah satu siswa saya yang secara mengejutkan mampu “menerjemahkan” ilmu yang saya berikan, yaitu Feby Dwi Kurnia (Kelas IX.2) yang ternyata dalam sekejap mampu untuk membuat sebuah media presentasi dengan memanfaatkan Lectora, digabung dengan Media Layar Sentuh yang saya kembangkan beberapa tahun terakhir di Kota Depok. Hebatnya lagi, siswa ini mampu berperesentasi layaknya seorang guru kepada para siswa di kelas, bahkan Feby mampu menggarap sendiri video hasil persentasinya dengan sangat baik sehingga cukup informatif bagi para ”Viewernya” di youtube.

Kebetulan, siswa ini sedang mendapatkan kesempatan langka dari sebuah web e-learning gratisan yang berpusat di “Kota Gudeg” Yogyakarta yaitu Geschool. Sebuah media belajar online asli buatan anak negeri ini, yang nampaknya lebih “Powerfull” dibanding facebook yang sejauh ini kurang mampu dimaksimalkan oleh para pelajar di Indonesia. www.geschool.net, GCM ednovation school, adalah website jejaring sosial yang berbasis edukasi. Geschool menyediakan fitur pertemanan dengan menggabungkan kemampuan berbagai jejaring sosial lainnya sehingga layak untuk menjadi media sosial baik pelajar, guru, alumni, orang tua dan masyarakat umum. Keutamaannya adalah tersedianya pembelajaran online yang lengkap dan GRATIS (Gebook, Getop, Getrol dan Getube) yang dapat diakses oleh pengguna kapan saja dimana saja seiring aktivitas sosialnya. Secara khusus, www.geschool.net juga membangunkomunitas sekolah baik dalam lingkup akademis maupun interaksi sosialnya. Dan www.geschool.netsiap menjadi jejaring sosial yang digunakan seluruh lapisan masyarkat, dan menjadi one stop studying website for Indonesians students.

Kesempatan yang Feby Dwi Kurnia dapatkan adalah tawaran dari pengelola geschool untuk naik pangkat ke tingkat “Magister” sebuah level yang cukup wah di web tersebut (dua tingkat di bawah professor). Salah satu yang cukup berat adalah siswa ini diwajibkan untuk membuat media presentasi di depan siswa lainnya di sekolah yang mengangkat keunggulan e-learning geschool. Ternyata, tantangan itu mampu dijawab oleh siswa ini dengan cukup meyakinkan!

Rasa iri sekaligus bangga bercampur baur di hati saya selaku gurunya dan juga nampak di wajah adik kelas yang menjadi audience di presentasi Feby Dwi Kurnia. Harapan menyembul di hati sanubari saya yang berharap banyak siswa di Indonesia dengan segala keterbatasannya untuk tidak menyerah dengan kurangnya fasilitas. Semangat untuk terus belajar idealnya dimiliki oleh para siswa dan kita tentunya sebagai guru di Indonesia agar kita tidak “dilewati” oleh siswa kita sendiri. Sebuah kebanggaan sekaligus “Warning” bagi kita!

Maju terus siswa dan guru di Indonesia!!!

Video saat Feby Dwi Kurnia berpresentasi dengan ICT di depan adik kelasnya bisa disaksikan disini.

Sedangkan blognya Feby Dwi Kurnia di geschool bisa dilihat disini.

Gambar berikut adalah momen dimana Feby Dwi Kurnia sedang mendiskusikan media presentasinya dengan Pak Subhan, S.Pd dan saat presentasi di depan adik kelasnya.

Salam Inovasi Pembelajaran!

www.taufikibrahim.wordpress.com

Ujian Nasional Itu Untuk Siapa?

$
0
0
Harap tenang sedang ada ujian nasional
Harap tenang sedang ada ujian nasional

Ujian Nasional sebenarnya untuk siapa? Kita sering bertanya seperti itu. Sebab peserta didik kita seringkali menjadi kelinci percobaan bagi penentu kebijakan. Mereka para pejabat seperti menerapkan hukum rimba dalam dunia pendidikan kita. Tak boleh ada yang membantah, sebab ini adalah domainnya pemerintah. Bila ada yang membantah, dianggap tidak membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pendidikan.

Bagi saya, ujian nasional adalah diperuntukkan untuk kepentingan peserta didik, tapi sifatnya bukan untuk menentukan kelulusan. Sifatnya untuk pemetaan saja. Dari sini, pemerintah akan tahu, sekolah di daerah mana saja yang nilai ujian nasional-nya rendah. Lalu segera memperbaikinya dengan meningkatkan mutu pembelajaran di daerah itu. Bukan dibiarkan saja setelah tahu hasilnya. Realitas di lapangan membuktikannya.

Jadwal UN SMA
Jadwal UN SMA

Seringkali dibuat membingungkan. Sebenarnya ujian nasional (un) itu untuk pemerintah atau untuk peserta didik kita? Kalau un untuk pemerintah seharusnya un harus dikelola secara baik, dan profesional. Pemerintah dalam hal ini kemdikbud harus lebih profesional dalam pelaksanaannya. Uang negara yang cukup besar itu harus dikelola secara baik dan tepat sasaran. Tak ada siswa yang dirugikan, dan tak ada sekolah yang merasa dianak tirikan. Pemerintah harus berlaku adil dan segera melakukan pemerataan pendidikan.

Namun, bila ujian nasional benar-benar dilaksanakan untuk peserta didik kita, maka pemerintah wajib untuk memperbaiki mutu guru, dan sarana prasarana sekolah.  Mereka yang berprofesi sebagai guru harus diperhatikan benar tentang kesejahteraan, dan kualitas akademiknya. SDM guru harus menjadi perhatian pemerintah bila ingin peserta didik kita baik kualitasnya. Guru yang berkualitas akan melahirkan peserta didik yang berkualitas pula. Itu sudah hukumnya, dan tak perlu diperdebatkan lagi.

Adanya uji kemampuan guru (UKG) semestinya membuat pemerintah segera melakukan berbagai pelatihan yang diharapkan. Dari hasil UKG pemerintah dapat merencanakan berbagai pelatihan guru. Guru harus menguasai berbagai strategi pembelajaran sehingga apa yang diberikan sampai ke otak siswa dengan baik. Bila guru menguasai berbagai strategi pembelajaran, maka prestasi siswa pun akan meningkat.

dilarang masuk

dilarang masuk

Ujian nasional bukan untuk pemerintah. Kalau ujian nasional untuk pemerintah saja buat apa? Lebih baik dibubarkan atau dihapuskan saja. Itulah yang terjadi saat ini. Pelaksanaan ujian nasional SMA/SMK tahun ini ternyata ditunda untuk 11 PROPINSI di Indonesia. Mendikbud M. Nuh segera tampil ke publik dan meminta maaf atas penundaan ini. Nampak terlihat pemerintah sangat lemah dalam hal pengawasan. Kinerja pemerintah sangatlah buruk. Ujian nasional SMA yang seharusnya digelar secara serentak menjadi kandas di tengah jalan. Berbagai cacian dan makian datang bertubi-tubi. Pak Nuh (mendikbud) dipanggil mendadak oleh presiden SBY untuk menjelaskan apa yang terjadi.

IMG01825-20130417-0555

Di sekolah kami (SMA Labschool Jakarta), ujian nasional dilaksanakan baik-baik saja. Kami sudah mempersiapkannya dengan sangat baik. Anda bisa melihatnya dari foto-foto yang saya tampilkan. Selamat dan sukses menempuh ujian nasional 2013. Ujian nasional di rumah keduaku dilaksanakan untuk kalian. Sukses ya!

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com


Pengalaman Mengawas UN SMP di Hari Pertama

$
0
0

Matahari masih belum terbit. Pukul 05.00 wib pagi saya sudah berangkat dari rumah di Jatibening Bekasi menuju tempat mengawas ujian nasional di Rawamangun Jakarta Timur.

Perjalanan sangat lancar sekali pagi ini, dan saya putuskan untuk mampir dulu ke sekolah Labschool, dan membuka internet untuk mencari informasi. Kebetulan tempat saya mengawas di SMPN 232 Jakarta Timur, tidak begitu jauh jaraknya dari sekolah.

IMG01849-20130422-0630

Pukul 06.15 barulah saya berangkat ke tempat mengawas ujian nasional. Tak sampai 10 menit, saya sudah tiba di lokasi, dan memarkirkan motor saya di tempat parkir sekolah.

Saya melihat anak-anak SMPN 232 Jakarta dibariskan di lapangan upacara sekolah. Panitia UN SMPN 232 Jakarta tampak sigap menangani para peserta UN yang berjumlah 33o orang siswa, dan 37 orang siswa dari sekolah swasta yang bergabung ujian nasionalnya di sekolah negeri ini.

IMG01850-20130422-0631

Saya langsung menuju pintu ruang pengawas, dan tak menduga kalau ternyata sudah banyak teman-teman guru pengawas yang sudah hadir. Mereka sedang asyik menikmati sarapan nasi uduk Betawi yang memang disiapkan oleh panitia. Saya pun dipersilahkan oleh panitia UN untuk mencicipinya. Hmmm…lezaaaat!!! Jangan iri ya!!!

IMG01851-20130422-0641

Usai sarapan pagi, kepala sekolah SMPN 232 Jakarta, Ibu Dra. Wasyati, M.Pd memberikan arahannya. Kami para pengawas diberikan pengarahan agar mampu mengawas Ujian nasional dengan baik. Tata tertib pengawas Ujian Nasional yang ada dalam buku panduan pengawas dibacakan oleh salah seorang panitia. Kami menyimaknya dengan baik.

IMG01852-20130422-1100

Saya membaca kembali buku panduan pengawas, dengan begitu saya akan lebih memahami tugas saya sebagai seorang pengawas UN. Walaupun tugas mengawas UN ini bukanlah yang pertama (sudah lebih dari 20 kali), saya harus memberikan pelayanan yang prima. Peserta UN tak boleh dirugikan karena kesalahan pengawas UN. Pimpinan saya di Labschool mengingatkan, agar membawa nama sekolah dengan baik ketika mengawas di tempat lain.

Bel tanda masuk ruangan berbunyi. Saya mendapatkan tempat mengawas di ruang 17 yang letaknya di SDN Pisangan Timur 20 yang letaknya bersebelahan dengan SMPN 232 Jakarta.

Ada dua lokasi tempat pelaksanaan yang disiapkan oleh panitia UN. Ruang 1 sampai 14 berada di SMPN 232 Jakarta, dan Ruang 15 sampai 19 berada di SDN Pisangan Timur 20 Pagi Jakarta.

Ketika saya tiba di lokasi, Anak-anak terlihat sudah berbaris rapih di depan ruang kelas. Kebetulan, saya hanya mengawas 10 orang siswa saja dari SMPN 232 Jakarta. Mereka menyalami saya seperti gurunya sendiri, dan saya didampingi ibu Siti Afrika dari SMP Garuda dalam pengawasan di ruang 17.

Di dalam kelas, saya bagikan soal UN kepada para peserta. Mereka menerimanya dengan penuh kehati-hatian. Mungkin mereka takut soal dan Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) rusak atau sobek. Sebab tahun ini, LJUN bergabung dengan soal dan diberi Barcode.

Ternyata memang benar. LJUN tahun ini lebih tipis dari tahun-tahun sebelumnya. Untunglah anak-anak banyak yang membawa papan menulis atau papan berjalan, sehingga LJUN bisa diletakkan pada tempat yang aman. Para peserta saya persilahkan untuk mengisi nama lengkap dan nomor pesertanya. Tak lupa pula saya ingatkan bahwa soal UN juga harus diberi nama dan nomor peserta. Saya bimbing dan lihat satu persatu LJUN yang dituliskan oleh para peserta. saya khawatir ada siswa yang salah menuliskannya. Terutama untuk tahun kelahiran. Saya takut ada yang menuliskan tahun 2013 (masa bayi bisa ikutan UN?).

Teman pengawas sibuk menyiapkan administrasi yang akan kami laporkan kepada panitia, sementara saya mengamati kegiatan siswa. Saya melihat mereka mengerjakan soal UN dengan baik, dan tak ada yang menyontek. Mereka mengerjakannya dengan penuh kejujuran, dan keseriusan.

UN Bahasa Indonesia berjalan lancar dari pukul 07.30 sampai 09.30 wib. Semua siswa di ruang 17 mengerjakannya dengan baik, dan mereka juga telah menanda tangani daftar hadir rangkap tiga. Nyaris tak saya ketemukan kesalahan mengisi LJUN di pihak siswa.

Sesuai dengan panduan tata tertib pengawas, saya bersama teman pengawas mengumpulkan LJUN peserta, dan soal Bahasa Indonesia. Kami periksa kembali dengan teliti, dan lalu menutup amplop dengan stiker yang sudah disiapkan oleh panitia. UN hari pertama pun berjalan dengan tertib dan lancar.

Ketika kembali ke ruang panitia, ternyata saya dan teman pengawas R.17 paling dulu selesainya. Teman-teman pengawas yang lainnya belum ada yang tiba kembali di ruangan. Maklumlah, kami mengawas hanya 10 orang saja, sehingga sangat mudah untuk mengumpulkannya. Tidak butuh waktu lama untuk mengumpulkan hasil pekerjaan siswa.

Para pengawas diminta untuk menunggu sebentar di ruang pengawas. Panitia UN sedang bekerja cepat memeriksa administrasi pengawas ruang. Setelah mendapatkan persetujuan dari panitia UN SMPN 232 Jakarta, saya pamit untuk kembali ke sekolah.

Senang rasanya bisa menjalankan tugas negera ini dengan baik. Inilah pengalaman nyata menjadi pengurus UN di hari pertama. Ketika sampai di sekolah, saya nyalakan ponsel yang saya matikan selama mengawas UN. Teman saya ibu Lia di Bogor mengabarkan bahwa soal UN Bahasa Indonesia di Kabupaten Bogor belum sampai, dan UN diundur sampai pukul 10.00 wib.  Sedih juga mendengarkan kabarnya, dan saya yakin pada akhirnya peserta didik yang menjadi korbannya. pemerintah harus bertanggungjawab, karena ternyata UN tidak bisa serentak dilakukan dengan jam yang sama. Tapi lagi-lagi Mendikbud M Nuh bisa berkelit. “Saya kan bilang UN serentak hari ini, dan bukan jam ini.”

IMG01850-20130422-0631(1)

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Apa itu PLN? PLN = Personal/Professional Learning Network

$
0
0

Tulisan ini sengaja ditulis dalam bahasa Indonesia dengan harapan agar dibaca oleh sebanyak-banyaknya guru di Indonesia.

Apa itu PLN? Pertama kali saya mendengar dan membaca kata ini saya pun bertanya-tanya. Mungkin yang belum mengenal betul juga begitu. Bagaimana tidak. Karena di Indonesia ‘PLN’ lebih dikenal sebagai singkatan dari ‘Perusahaan Listrik Negara’. Nah, PLN yang ini tidak ada sangkut-pautnya dengan perusahaan listrik yang satu itu ya. Dalam dunia pendidikan PLN adalah kependekan dari ‘Personal Learning Network‘ atau ‘Professional Learning Network‘.

Mungkin para guru yang membaca tulisan ini sudah melakukannya tapi belum sadar bahwa itu adalah bagian dari PLN (seperti saya beberapa bulan yang lalu). Jadi, inti dari PLN adalah bagaimana guru memanfaatkan teknologi, internet, dan media sosial untuk mengikuti perkembangan dunia pendidikan terkini di dunia dan mendapat pengetahuan dan ketrampilan untuk meningkatkan profesionalisme (professional growth).

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan teknologi, internet, dan media sosial. Pernah tidak suatu waktu kita merasa ada kesulitan dalam mengajar sementara tidak ada seorang pun yang bisa kita tanyakan pendapatnya? Berdasarkan pengalaman saya sendiri, biasanya saya akan browse internet dan mencari solusi akan masalah saya tadi. Hasilnya? Ternyata ada banyak sekali bahan di luar sana dan saya merasa sangat terbantu! Itu lah PLN.

Bagaimana cara membangun PLN? Jika kita sudah terbiasa browsing internet, sudah aktif menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn, maka membangun PLN tidaklah sulit. Silakan tentukan langkah Anda sendiri atau buka tautan ini untuk tips-tips hebat cara memulainya: 50 Great Ways to Grow Your Personal Learning Network. Kalau untuk saya sendiri, ini yang selama ini saya lakukan dengan PLN saya:

  1. Facebook: saya menggunakan akun Facebook untuk berhubungan dengan guru bahasa Inggris, guru, dan pendidik di wilayah saya dan Indonesia. Seperti halnya di Facebook group dan Twitter, di sini saya suka membagi tautan, gambar, dan video yang berhubungan dengan English Language Teaching (ELT).
  2. Facebook Group: September 2012 saya memulai grup Facebook Indonesian English Teachers’ Club, di mana anggotanya adalah guru bahasa Inggris dari seluruh Indonesia. Di grup ini kami biasa mendiskusikan tentang belajar mengajar, event, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan bahasa Inggris.
  3. Twitter: saya menggunakan Twitter kebanyakan untuk mem-follow para ahli atau akun Twitter yang memfokuskan pada ELT dan bidang lain yang saya minati seperti educational technology (edtech). Dari sini saya banyak mendapatkan informasi tentang tren dunia pendidikan dunia, terutama yang berhubungan dengan ELT. Saya juga dapat secara aktif berinteraksi dengan para guru bahasa Inggris lain, di dalam dan luar negeri. Salah satu ‘forum’ diskusi di Twitter yang paling populer adalah#ELTChat yang diadakan tiap Rabu yang diorganisasikan oleh eltchat.org. Guru bahasa Inggris dari seluruh dunia bisa berpartisipasi di sini.
  4. Blog: dibuatnya blog Ms Neno’s Blog awalnya adalah untuk media saya merefleksikan kegiatan belajar mengajar yang saya lakukan. Tetapi mulai bulan April ini, saya berusaha untuk terus aktifngeblog, terutama setelah memahami lebih dalam apa itu PLN dan bagaimana ia bisa membantu meningkatkan profesionalisme saya. Fokus saya adalah membuat refleksi, berbagi pengalaman, teknik dan metode mengajar, serta hal-hal lain.
  5. LinkedIn: akun LinkedIn saya saya dedikasikan untuk membuat network dengan para profesional di bidang pendidikan, pengajaran bahasa Inggris, maupun di luar kedua itu. Walaupun bukan pengguna aktif, saya juga bergabung dengan beberapa grup yang berhubungan dengan ELT dan ada banyak diskusi menarik dan penting yang terjadi di sana.
  6. Paper.li: saya lupa kapan saya membuat akun Paper.li tapi terbukti ‘harian’ English Teaching and Learning Daily yang saya buat telah membantu guru maupun murid yang juga follower saya karena seringkali mendapatkan retweet dan favorite. Paper.li adalah salah satu cara terbaik untuk mengkurasi (curating) konten yang berhubungan dengan belajar mengajar bahasa Inggris. Konten bisa kita atur sesuai dengan pembaca yang ingin kita tuju – untuk harian saya, saya membuatnya untuk guru dan murid bahasa Inggris.
  7. Google Chrome Bookmark. Kenapa saya pakai Google Chrome untuk mem-bookmark laman-laman yang saya baca? Seharusnya saya tidak menggunakannya karena dengan begitu saya tidak bisa membaginya dengan orang lain. Saat ini saya masih dalam tahap belajar menggunakan Diigo. Di Diigo, laman-laman yang kita bookmark bisa dilihat oleh orang lain, dalam hal ini sesama guru yang mungkin mendalami bidang yang sama dengan kita. So… Wish me luck untuk yang satu ini…

Selain di atas, pembaca bisa menentukan mau menggunakan website atau media sosial pilihan Anda sendiri lo… Gambar di bawah ini cukup menjelaskan bagaimana media sosial digunakan dalam PLN:

Gambaran cara memanfaatkan media sosial sebagai PLN

Atau… Bisa juga nih tonton video keren yang satu ini, tentang bagaimana PLN itu penting bagi para pendidik, sehubungan dengan bagaimana di jaman informasi dan teknologi saat ini penguasaan teknologi telah menjadi syarat wajib dan utama menjadi seorang guru yang baik: You can’t be my teacher. Kutipan paling mengena ada di akhir video:

“Do you really think it is possible to be an educator in the information age and not understand and use the internet? Continue to pretend, maybe the internet is just a fad.” (Apakah Anda benar-benar berpikir adalah mungkin menjadi seorang pendidik di era informasi dan tidak memahami dan menggunakan internet? Terus saja berpura-pura, mungkin internet hanya sekadar demam sementara saja.)

Bagaimana? Mudah kan membuat PLN? Mulai dari sekarang yuk! Untuk membaca lebih banyak tentang PLN, kunjungi laman ini: Teacher’s Guide on Creating Personal Learning Networks.

Image credit: educatorstechnology.com.

Menampilkan Youtube di Weblog

$
0
0

Langkah-langkah menampilkan youtube di Weblog adalah sebagai berikut:
1. Masuk ke Dashbor
2. Post Entri baru Tulis Judul Entri : “………”
3. Pilih Insert Video
4. Pilih File From You Tube
5. Ketik Judul Video yang akan dicari lalu Klik Search
6. Pilih salah satu dari youtube yang kamu inginkan
7. Muncul Youtube yang diinginkan, lalu Publikasikan
8. Lihat Blog anda.
9. Selamat Mencoba.

Sumber: KIMIA SMK ASYIK

Ketika Guru Terjebak Rutinitas Kerja

$
0
0

Malam ini saya merenung. Mengingat kembali apa yang telah saya lakukan hari ini. Letih rasanya semua badan. Tetapi karena hidup adalah perbuatan, maka semua itu harus dilalui. Pergi pagi pulang malam hari. Meninggalkan anakistri demi mencari sesuap nasi. Semua itu saya lakukan dengan niat ibadah kepada Allah.

Mohon maaf bila saya terlalu NARSIS menceritakan ini. Tak ada niat lain, selain ingin berbagi pengalaman hari ini. Mungkin apa yang saya alami sama dengan yang anda alami, sehingga waktu bersama keluarga menjadi sangat singkat dan tanpa kita sadari, kita telah terjebak dalam rutinitas kerja yang melupakan keluarga kita masing-masing.

Saya teringat kembali waktu pagi hari terbangun. Masih pukul 04.00 pagi. Saya gunakan kesempatan itu untuk pergi ke kamar mandi dan langsung mandi. Dinginnya udara pagi hari tak dirasakan lagi karena sudah terbiasa mandi air dingin. Setelah mandi, seperti biasa saya langsung berpakain lalu bergegas ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah. Pada saat pergi untuk sholat subuh itu biasanya saya sudah berpakaian dinas lengkap, dan siap untuk berangkat ke sekolah. Setelah sholat subuh sekitar pukul 05.00 pagi saya langsung bergegas menyiapkan barang bawaan dan juga tas yang isinya laptop dan beberapa buku.

Seperti biasa istri kedua saya (baca sepeda motor) telah siap mengantarkan saya ke sekolah. Perjalanan dari rumah ke sekolah sekitar 45 menit bila tidak macet, dan bila macet, bisa lebih dari satu jam. Karena itu saya selalu membiasakan berangkat lebih pagi agar tak terjebak kemacetan Jakarta.

Apalagi ini adalah hari terakhir saya mengawas Ujian Nasional di sekolah lain. Bila sampai terlambat akan membuat citra sekolah akan malu. Karena itu saya jaga institusi saya ini baik-baik di mata teman-teman pengawas UN agar saya tak terlambat.

Sesampai di sekolah, jam telah menunjukkan hampir pukul 06.00 pg. Saya sarapan pagi dulu bersama teman-teman pengawas lainnya yang berasal dari sekolah lain. Selesai makan pagi, saya langsung tancap gas bergegas ke SMPN tempat saya mengawas.

Sekitar jam 7.00 pagi saya telah sampai di sekolah tempat saya mengawas UN. Lalu mengobrollah saya dengan pengawas UN lainnya sambil menunggu waktu bel dimulainya UN. Pukul 07.20 kami masuk ruangan dan membagikan soal dan LJK kepada siswa yang berjumlah 20 orang.

Selama jam mengawas itu, saya menyempatkan diri sedikit demi sedikit menulis untuk buku pengayaan TIK SMP yang akan saya buat. Alhamdulillah jadi juga outlinenya. Sambil mengawas itu, saya coba memanfaatkan waktu dengan banyak menulis di kertas menggunakan pensil. Apa yang saya ingat, itu yang saya tulis.Pokoknya menulis saja dulu urusan editing nanti belakangan.

Bel berbunyi tanda waktu UN hari ini telah selesai. Jam dinding telah menunjukkan pukul 09.30 pagi. Setelah menyerahkan soal dan LJK UN kepada panitia, sayapun pamit dan kembali ke sekolah.

Telah banyak tugas sekolah menanti. Mulai dari pembuatan instrumen penelitian yang belum selesai, menyelesaikan buku TIK, persiapan ujian semester, dan seperti biasanya “ngenet” sebentar untuk membaca blog keroyokan Kompasiana.

Tak terasa waktu sholat dzuhur tiba, dan saya pun berhenti sejenak dari rutinitas kerja. Pergi ke masjid sekolah untuk melakukan sholat berjamaah.

Selesai sholat dan makan siang, saya pun kembali bekerja.Tekun dan fokus dengan pekerjaan saya.

Sedang asyiknya melanjutkan pekerjaan, saya dikejutkan dengan bunyi suara handphone. Lalu terdengar suara di telinga saya, “Jay kita telah ditunggu rapat dengan Prof. Atwi.” Masya Allah saya lupa kalau hari ini ada rapat jam 2 siang di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNJ. Lalu segeralah saya pergi menuju tempat itu. Rapat ternyata telah dimulai dan saya termasuk orang yang datang terlambat.

Malu juga rasanya, karena tak tepat waktu. Prof Atwi telah memulai rapat, dan tampak peserta rapat sangat serius mendengar beliau bicara. Saya masih ingat perkataan beliau,” seminar nasional ini harus sukses dan kita perlu berpikir dan bekerja keras agar seminar ini dapat berjalan dengan baik, mengingat waktunya yang tinggal sebentar lagi”, begitu kata Prof Atwi Suparman, Mantan Rektor UT ini mengingatkan kami.

Lama juga saya menjadi pendengar yang baik, dan akhirnya saya pun dapat berinteraksi dalam rapat itu dan memberikan sedikit masukan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik.

Lagi-lagi tanpa terasa waktu telah menunjukkan hampir pukul 5 sore. Saya lupa belum sholat Ashar. Rapat yang alot membuat saya terlupa bahwa waktu sholat sebentar lagi habis.

Pergilah saya ke masjid kampus sebentar. Selang 10 menit, lalu bergabunglah saya kembali dalam rapat itu. Diskusi rapat makin seru, dan terjadilah “dead lock”. Kita belum juga ada kata sepakat.

Rapat selesai mendekati magrib. Tak berapa lama adzan magrib berkumandang, saya pun sholat berjamah di masjid kampus. Selesai sholat, saya kembali ke ruang kerja saya mengemasi barang-barang bawaan lalu pulang dengan semangat 45. (Horee bisa pulang).

Macetnya Jakarta mengiringi perjalanan pulang saya. Sesampai di dekat rumah, adzan isya berkumandang. Saya sempatkan mampir untuk sholat isya di masjid. Setelah itu baru kemudian saya pulang ke rumah.

Jam telah menunjukkan pukul 19.45 malam. Rupa-rupanya, si bungsu belum dibelikan susu, si sulung belum dibelikan Chiki, maka setelah mandi saya antar putri bungsu saya membeli susu di supermarket.

Alangkah bahagianya mereka. Bukan karena dibelikan barang atau makanan oleh ayahnya, tetapi karena bisa pergi bersama ayah. Bagi mereka bisa pergi bersama, dan makan bersama sudah merupakan suatu kebahagiaan. Kebahagian itu sederhana.

Begitu cepatnya waktu berlalu. Rutinitas kerja telah membawa saya kepada kegiatan yang sangat padat dan melupakan keluarga yang telah menunggu. Menunggu ayahnya yang terjebak rutinitas kerja. Maafkan ayah, semoga besok bisa pulang lebih cepat dan bisa berkumpul bersama kalian lebih banyak. Wahai para pembaca, apakah anda juga terjebak dengan rutinitas kerja?

NB: Tulisan di atas adalah tulisan lama (2009) yang saya posting kembali. Semoga bermanfaat buat teman-teman guru agar disiplin masalah waktu.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Kriya Elektronika : Buku Saku Bagi Pecinta Elektronika

$
0
0
Setelah lama berkreasi di berbagai rangkaian elektronika sederhana mulai tahun 2005 ketika mengajar honor di STM Muhammadiyah – 10 Kisaran sampai akhirnya lulus menjadi PNS pada tahun 2006 dan tetap exis sampai sekarang di SMK Negeri 2 Tanjungbalai. Berbagai rangkaian yang sudah kita uji coba dan praktikkan dengan siswa dan berhasil saya koleksi dalam laptop pribadi saya. Tanpa saya sadari ternyata sudah banyak desain yang sudah saya buat menumpuk di documen laptop, terutama ketika saya mengampu pelajaran gambar teknik elektronika.
Buku Kriya Elektronika ini memiliki ciri khas seperti buku rangkaian Tulus Elektronik yang naik daun pada masanya. Buku elektronika yang ada dipasaran akhir-akhir ini hanya menampilkan gambar skema rangkaian saja sehingga bagi hobby elektronika pemula hal ini sangat menyulitkannya apalagi yang belajar otodidak.  Dengan hadirnya buku saku kecil ini di harapkan dapat bermanfaat bagi para pecinta elektronika.
Rangkaian yang ada dalam Buku Kriya Elektronika ini sebagian besar sudah saya posting di blog pribadi baik di www.bjgp-rizal.com, http://pcbrizal.blogspot.com ataupun di http://sri-zal.blogspot.com. Walaupun demikian untuk memenuhi kebutuhan pendidikan life skill khususnya siswa-siswi saya maupun para pecinta elektronika secara umum maka kumpulan rangkaian itu saya ramu dalam buku saku yang saya beri titel Kriya Elektronika.
Viewing all 663 articles
Browse latest View live