Quantcast
Channel: Teknologi – Guraru
Viewing all 663 articles
Browse latest View live

Jejaring Sosial Pendidikan

$
0
0

geschool sayaSemenjak friendster, Myspace, multiply, dan terakhir Facebook saya merasakan ramainya dunia jejaring sosial yang menghubungkan antarumat manusia dari langkah-langkah kecil. Mulai dari mengunggah foto, menambah teman, mencari teman, membangun jaringan, membuat album, chatting lewat video, berkirim pesan dan segalanya. Hingga kita mendengar dampak-dampak buruk negatif dari jejaring sosial telah menimbulkan keresahan di kalangan teenager yang mendominasi percaturan fesbuk-an ini, termasuk putra-putri saya.

Saya mencoba mengambil sisi baik facebook dengan tetap membuat klub komunitas Fisikarudy, terus berkomunikasi intensif, men-tag foto kegiatan, foto hasil belajar, foto kelompok belajar, foto tugas-tugas yang dikirimkan via foto facebook, tetap belum menghasilkan optimalisasi peningkatan semangat belajar karena terkendala dengan upload download (unggah-unduh).

Sampai saya juga mencoba class dojo, edmodo (sebagaimana anjuran Pak Agus Sampurno sang Guru Kreatif) sudah saya ikuti, tapi sepertinya belum memenuhi harapan saya tentang jejaring sosial yang juga selain membuat album foto, berteman, mencari guru, juga ada sisi latihan soal, latihan ulangan, tryout, kesempatan mencari bahan ajar interaktif dan terutama anggotanya terseleksi karena sekolah dan profesinya jelas serta dapat dipertanggungjawabkan. Tibalah pencarian saya pada website geschool.net yang tidak hanya menyediakan hal-hal yang saya maksudkan tetapi lebih luas, yaitu ada fasilitas notes (catatan), blog (yang bisa diakses secara eksternal) -> hal ini tidak saya temukan dalam facebook (kecuali notes yang nantinya akan bisa di-tag dengan teman-teman kita).

 

Sudah lebih dari dua minggu kami menggunakan geschool ini untuk mengajak siswa-siswa yang saya ajar dan tengah menjadi pembicaraan hangat di kalangan siswa SMAN-2 Palangka Raya. Karena selain bisa berteman, siswa juga bisa belajar online, mengerjakan soal latihan (exercise hingga tahap lanjutan/advanced). Selain itu guru bisa berkontribusi dengan mengirimkan bahan ajar, bahan ujian, bahan try out online, juga memberi kuis. Kemudian menariknya lagi jejaring sosial ini secara tidak langsung membuat siswa dan guru berkompetisi. Terutama untuk siswa karena ada beberapa level yang mereka lalui dengan mengumpulkan poin pengalaman (experience point atau disingkat XP), sayangnya bukan seperti game yang juga ada MP (magic point), HP (health point), SP (skill point) :lol:

Nah, dengan poin-poin ini siswa kami bisa meningkatkan levelnya dari Playgroup sebagai strata terendah, kemudian Elementary, lalu Teenager dan selanjutnya adalah Geschooler, Nantinya ada lagi  level Magister, Doctor hingga Professor untuk siswa yang rajin dan terus memberi perubahan terhadap kemajuan pembelajaran (misalnya dengan mengirimkan bahan ajar, aktif menggunakan geschool, aktif mengembangkan pemanfaatan geschool dalam belajarnya dan proses pembelajarannya secara mandiri). Siswa juga dituntut aktif membuat catatan, memperbaharui status, memberikan komentar kepada teman-teman, membuat blog, memberi masukan (laporan) kepada administrator untuk perbaikan dan saran masukan, semakin meningkat levelnya maka partisipasi siswa juga ditambah seperti memberi rating (penilaian) kepada anggota geschool lainnya (biasanya hak ini diberikan kepada level 3 – teenager).

Tidak hanya wajib mengikuti guru yang mengajar mereka di sekolah, siswa di geschool juga bisa belajar dari guru dari sekolah lain dari daerah lain ! Dan mereka diberikan reward melalui poin subscribe yang hanya diberikan sekali di level 2 (elementary).

Semenjak menggunakan geschool.net ini siswa saya mengalami kemajuan dan keaktifan yang pesat dalam belajar, terutama mereka bisa berlatih berbagai mata pelajaran selain Fisika, mata pelajaran yang saya ampu tapi juga semua jenjang sekolah mulai dari SD-SMA seluruh mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Kesempatan besar juga untuk para guru menambah bahan ajar dan bahan ujian melalui gebook, gepedia, getop, dan getrol (nama-nama fasilitasnya).

Ingin mencoba, ayo bergabung bersama kami di geschool.net. Jangan lupa jejaring sosial ini dikemudikan dari Yogyakarta oleh orang Indonesia juga :D

Itulah enaknya mengikuti jejaring sosial pendidikan asli Indonesia.

Salam Geschool !


Pendidikan Berbasis Lingkungan, Mengajarkan Peserta Didik Untuk Mencintai Lingkungan

$
0
0

“Karakter terbentuk dari kebiasaan hidup sehari-hari, agar terbina karakter yang lebih baik, perlu membiasakan/menanamkan nilai-nilai kebaikan terhadap warga sekolah. Program Jum’at Bersih adalah salah satu upaya membiasakan perilaku yang positif sehingga setiap warga sekolah peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Sekolah harus merasa terpanggil untuk membina seluruh warga sekolahnya agar saling peduli terhadap lingkungannya sehingga suasana yang asri, bersih, sejuk dapat terpelihara untuk mendukung berlangsungnya proses pembelajaran dengan baik” lanjut seorang PKS bidang kesiswaan saat dimintai pendapatnya tentang Jum’at bersih. Lebih lanjut program ini, jika di terapkan di sekolah-sekolah, tidak mustahil akan tercipta generasi Bangsa Indonesia yang cinta lingkungan, sadar lingkungan dan memiliki budaya peduli akan sampah dengan segala akibat yang ditimbulkan oleh sampah, seperti Banjir, bau busuk, penyakit dan timbunan sampah. Dengan sendirinya, program Jum’at bersih ini menumbuh kembangkan karakter anak ataupun peserta didik agar peduli akan sampah, sehingga motto yang peranh saya baca-pun terwujud, “Hari Ini Lebih Baik dari Hari Kemarin dan Hari Esok Lebih Cerah dari Hari Ini,” adapun tujuan Jum’at Bersih di lingkungan sekolah, jika benar-benar diterapkan disetiap sekolah adalah : peduli akan sampah, membiasakan peserta didik untuk tidak malu mengutip sampah, mendidik siswa/I agar tidak membuang sampah sembarangan, tetapi membuang sampah pada tempatnya, mengajarkan siswa/I agar membuang sampah pada tong sampah sesuai dengan jenis sampahnya dan yang lebih penting, mengajarkan peserta didik memiliki kesabaran dan kerendahan hati serta kemauan untuk membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenis sampah yang akan dibuang, apakah sampah berjenis organic, anorganik dan sampah kertas yang dapat didaur ulang.
Perilaku yang baik akan tumbuh dari lingkungan sekolah, tujuan pendidikan harus merambah kea rah pendidikan karakter yang berbasis lingkungan. Sikap yang baik, menghargai lingkungan sekitar terutama saling menghargai sesama teman terutama menghargai guru harus ditumbuh kembangkan dari lingkungan sekolah, caranya sederhana : peserta didik kita arahkan, kita bina untuk mau menghargai lingkungan sekolah dengan cara membuat program Jum’at Bersih dan program menanam pohon di lingkungan sekolah. Program Jum’at Bersih yang sukses di laksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 13 Medan, telah mampu menciptakan sekolah maupun warga sekolah SMA Negeri 13 Medan menjadi sekolah yang mampu bersaing dalam hal IPTEK maupun IMTAQ, dan baru-baru ini telah memperoleh penghargaan sebagai nominator Peraih Piala ADIWIYATA tingkat Provinsi Sumatera Utara maupun tingkat Nasional. Program Jum’at Bersih dilakukan setiap hari Jum’at, kegiatan Kebersihan yang tujuan utamanya untuk membersihkan lingkungan sekolah ini di pimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Staff dan Guru-guru. Para sisiwa dikelompokkan sesuai dengan pembagian yang dilaksanakan oleh Tim Kebersihan, dimana kelompok tersebut terdiri dari 10 orang dan disebarkan di tempat-tempat yang rawan sampah, mulai dari lingkungan sekolah hingga lingkungan luar sekolah. Kebetulan sekolah kami berada di sekitar kanal sungai, jadi lingkungan luar sekolah menjadi prioritas utama dalam hal Jum’at bersih, dimana siswa/I atau peserta didik diarahkan untuk memungut sampah disepanjang kanal sungai yang jaraknya dari jalan raya utama ke sekolah kami ada sepanjang 1 km. Di dalam sekolah, peserta didik di arahkan untuk membersihkan pekarangan sekolah, ruang kelasnya masing-masing, jendela, whiteboard, selokan air, WC, dan peserta didik diajarkan untuk memilah mana sampah organic dan mana sampah anorganik, peserta didik harus mampu membuang sampah sesuai dengan jenisnya pada tong sampah yang telah disediakan. Kegiatan ini terbukti mampu memupuk kesadaran warga sekolah untuk membuang sampah tepat pada tempatnya, tidak malu membuang sampah yang dilihat atau dijumpai saat jalan kaki. Attitude seperti ini otomatis akan meningkatkan IQ peserta didik dan EQ peserta didik terhadap lingkungan yang berimbas pada sikap sopan santun terhadap guru, sikap menghargai guru dan sikap saling mengingatkan teman agar tidak membuang sampah pada tempatnya.
Selain Program Jum’at Bersih, Ibadah Pagi Juga Mampu Menumbuh kembangkan etika yang baik pada diri peserta didik. SMA Negeri 13 Medan telah dua tahun mengadakan kegiatan Ibadah Pagi sebelum memulai pembelajaran, dimana setelah Apel Pagi pukul 07:00 Wib, peserta didik baris di depan kelas menunggu Guru Mata Pelajaran yang akan mengajar les pertama, setelah peserta didik menyalami Guru, maka peserta didik yang beragama Kristen berkumpul di Ruang PA (Pendalaman Alkitab) untuk melaksanakan Ibadah Pagi, peserta didik yang beragama Islam (Muslim) didalam kelas membaca Al-Quran. Ibadah pagi ini berlangsung selama 15 menit. Setelah Ibadah Pagi, maka peserta didik mulai melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan yang diciptakan oleh Guru Mata Pelajaran. Ibadah Pagi ini menciptakan peserta didik yang mampu membaca Alkitab maupun Al-Quran dengan baik dan mereka memiliki pegangan dari bacaan-bacaan yang telah dibaca dan diresapi, yang akhirnya mampu menciptakan peserta didik yang Bermoral, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Memiliki Mental yang Baik, Positif, Berkarakter Baik, Memiliki sikap yang baik dalam menggunakan Alat-Alat Teknologi Informasi dan Komunikasi, tidak suka Membulying baik dalam dunia nyata maupun dunia maya dan peduli terhadap lingkungan hidup.
Semoga artikel ini mampu menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menerapkan Pendidikan berbasis lingkungan dalam Meningkatkan Kemampuan Non-Akademis Peserta Didik dalam hal Sikap, Perilaku, Psikologi Siswa/I dan Kecerdasan Emosional. Guru harus mampu menciptakan Kecerdasan Emional peserta didik yang baik dan kearah yang positif. Artikel berikutnya akan membahas Kecerdasan Emosional peserta didik dan bagaimana meningkatkannya dan mengarahkannya ke arah yang positif, Salam Guraru, Semoga Bermanfaat dan Selamat Hari Pendidikan Nasional…….!!!!

Seri Konversi Kaset ke CD : Memahami Format Audio

$
0
0

Format AudioPernahkah kamu dalam menjalankan file audio dan video dapat dijalankan dikomputer yang satu, tetapi tidak dapat dijalankan pada komputer yang lain, media player tidak berfungsi bahkan layar monitor malah gelap. Hal ini dikarenakan codec yang tidak terdapat pada komputer untuk menjalankannya dan juga dapat berupa format files yang tidak tepat. Sehingga perlu menginstalasi aplikasi yang sesuai dengan file yang akan di putar untuk komputer kita.

Pengertian dari Format file itu sendiri adalah kode informasi untuk penyimpanan file komputer, Sedangkan Codec adalah seperangkat software ; yang mengompres (compress) dan mendekompres (decompress) data di file media bila file tersebut ingin dikukan kembali. File Media biasanya berukuran besar, dan agar dapat diproses dan dikirim ( via internet, cd room dll ). File biasanya dikompres terlebih dahulu, sehingga tidak menyita kapasitas penyimpanan atau disebut juga Lossy atau Lossless Compression yang berarti lebih banyak data tersimpan dan menghapus detil-detil yang tidak mencolok ditelinga atau mata, seperti misalnya film, akan menyimpan frame secara berurutan. Jika ingin menghemat kapasitas penyimpan, kita hanya menyimpan frame pertama dalam urutan dan variasi antar frame sesudahnya. Namun apabila dikompres lagi akan semakin terasa, kehilangan kualitas gambar atau suara dalam file tersebut. Jika kamu pernah membeli DVD film bajakan yang memuat 8 film sekaligus bandingkan dengan DVD film yang hanya memuat 1 film saja. Itulah salah satu contoh hasil compress file.

Beberapa Codec dan Macam-Macam Format Audio yang umum digunakan adalah :
  1. MP3 : ( MPEG Layer 3 ) adalah format audio yang paling poluler di Indonesia karena selain kualitas yang dihasilkan baik, file ini juga tidak memerlukan tempat penyimpanan yang besar. MP3 dikembangkan di German Fraunhofer Institute dan berbasis format MPEG. MP3 mengalami kejayaan pada tahun 1995, dimana semakin banyak file MP3 tersedia diinternet dan popularitasnya semakin terdongkrak karena kualitasnya dan kapasitas yang menjadi relatif sangat kecil. Kompresi MP3 dapat dilakukan dengan bit-rate yang beragam. Standar yang baik untuk kualitas audio dan ukuran file adalah 128 Kbps, untuk mendapati kualitas yang mendekati kualitas CD diperlukan bit-rate 192 kbps. Kualitas CD dan MP3 sulit dibedakan pada bit-rate 192 kbps.
  2. WMA ( Window Media Audio ) : adalah codec untuk lossy compression, yang dikembangkan pertama sekali tujuan untuk menyaingi MP3 oleh Microsoft. Sementara ini Microsoft memposisikan WMA bersaing dengan AAC yang digunakan pada produk Apple seperti iPod dan iTunes Music Strore. WMA juga menggunakan sistem Digital Rights Management seperti AAC untuk proteksi penggandaan dan membatasi pemutaran pada PC atau peranti tertentu. WMA audio stream hampir selalu dengan file ASF. Jika hanya membawa data audio, biasanya file mempunyai ekstensi WMA. Adapula versi lossless untuk multichannel surround sound dan untuk voice encoding (WMA Voice).
  3. WAV (WAVE-form) : adalah standar audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM, WAV ini adalah format utama untuk menyimpan data audio mentah pada Windows dan menggunakan metode yang sama dengan AIFF Apple untuk menyimpan data. WAV menggunakan teknik pulse-code modulation (PCM) yang tidak dikompres. Dengan cara ini , detil tidak hilang ketika audio analog didigitalkan dan disimpan. Format file ini mendukung untuk mono dan stereo. Untuk keperluan mengoleksi musik, transfer via internet dan memainkan diplayer portable, format ini kurang popular dibandingkan dengan MP3, Ogg Vorbis dan VMA yang dikarenakan ukuran file yang sangat besar.
  4. RealAudio : adalah codec audio yang dikembangkan oleh Real Networks pada tahun 1995. Codec ini awalnya dikembangkan untruk transmisi bandwith rendah. Dapat digunakan untuk streaming informasi audio dan dapat berjalan saat file audio tersebut masih didownload. RealAudio banyak digunakan oleh pemancar radio untuk streaming program-program mereka via internet secara real time. RealNetworks juga menyediakan player software gratisan dan berbayar yang bernama RealPlayer, namun untuk yang gratisan tidak dapat melakukan meyimpan audio stream sebagai file.
  5. Ogg dan Ogg Vorbis : Ogg adalah format multimedia gratisan yang dirancang untuk streaming dan penyimpanan yang effiesien. Format ini dikembangkan oleh Xiph.org Foundation. Begitu pula Vorbis yang merupakan codec audio gratisan. Vorbis biasanya dipasang bersama Ogg, sehingga muncullah yang namanya Ogg Vorbis. Peluncuran format dan codec ini sebenarnya respon atas rencana pemilik MP3 pada tahun 1998 yang hendak mengenakan biaya lisensi untuk format MP3. OggVorbis sangat populer dikalangan open source, karena kualitas dan sifatnya yang gratis. Namun hingga saat ini walaupun gratis, masih sedikit player yang mendukung format ini, salah satu yang terkenal adalah winamp yang ikut mendukung format Ogg Vorbis.
  6. AAC ( Advance Audio Codec ) : adalah sistem lossy compession untuk file audio, dikembangkan oleh Motion Picture Expert Group ( Fraunhofer Institute, Dolby, Sony, Nokia dan AT&T ) untuk menggantikan MP3. Ini perluasan dari MPEG-2 standard dan mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan MP3, kompresi yang lebih effisien dengan kualitas suara audio yang lebih baik dan mendukung audio multichannel.
  7. AIFF dan AIFC ( Audio Interchange File Format ) : merupakan format file yang tidak dikompres, yang dikembangkan oleh Apple pada Machintosh dan platform Unix.

Mungkin ada yang bisa nambahin selain format audio diatas ?

Meningkatkan Hasil Belajar PLKJ Melalui Pembuatan Film di Kelas 7 SMP Labschool Jakarta

$
0
0

Tahun pelajaran ini, saya diminta oleh pimpinan sekolah untuk mengajar mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta (PLKJ). Mata pelajaran ini adalah mata pelajaran muatan lokal yang hanya ada di propinsi daerah khusus ibukota (DKI) Jakarta.

Senang sekali diberi kepercayaan mengajar PLKJ. Sebuah kesempatan langka yang  saya terima dari pimpinan sekolah. Sudah lebih dari 20 tahun saya mengajar matpel Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), kini ada tantangan baru mengajar matpel PLKJ.

Kalau melihat buku panduannya, saya melihat pelajaran PLKJ ini terasa membosankan siswa. Semuanya teori, dan tak ada praktik. Anak hanya diminta untuk membaca, dan menghafalkan saja materi yang ada di buku panduan yang dibuat oleh dinas pendidikan. Alhasil, nilai peserta didik pun dalam keadaan yang kurang menggembirakan.

Melihat kondisi itu, saya merasa perlu untuk menemukan inovasi baru dalam pembelajaran. Saya membuat film dari materi yang saya berikan, dan anak-anak diminta untuk menontonnya.

Rupanya anak-anak senang sekali, dan saya pun meminta mereka untuk membuat film dengan tema penghijauan dan taman kota. Saya bagi mereka dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompok berisi 4 orang siswa.

Saya arahkan dulu bagaimana skenario pembuatannya, dan setiap film berdurasi antara 7 sampai 10 menit saja. Merekapun tampak memahami apa yang saya sampaikan. Mulailah mereka mengunjungi beberapa tempat yang mereka sukai di Jakarta yang dapat digunakan untuk pengambilan gambarnya.

Saya beri kesempatan selama seminggu untuk proses pembuatannya, dan mereka bisa menghubungi saya kapan saja baik melalui ponsel ataupun email. Setiap kali ada kesulitan, saya siap membantu mereka menyelesaikan proyeknya.

Alhamdulillah, proses pembuatan film selesai mereka kerjakan. Setiap kelompok saya minta untuk memutarkan filmnya. Ada kebanggaan di wajah mereka, dan masing-masing kelompok saling berkompetisi untuk menampilkan filmnya jauh lebih baik dari kelompok lainnya. Mereka menjadi belajar berkolaborasi dan membuat film yang kreatif.

Rata-rata mereka mengedit filmnya menggunakan program movie maker dan bagus sekali hasilnya. Saya minta mereka mengupload file film mereka ke dalam youtube agar bisa dilihat banyak orang. Kelompok yang filmnya banyak dikunjungi orang dalam periode sebulan, maka mereka akan mendapatkan nilai tambahan dari saya dalam hal penilaian.

Dari kegiatan di atas, Pelajaran PLKJ menjadi menyenangkan siswa, dan tak melulu teori yang membuat siswa terkesan bosan. Mereka langsung bisa mengaplikasikan dari apa yang mereka baca dalam buku panduan. Nilai peserta didik pun mengalami peningkatan dalam materi penghijauan dan taman kota. Rata-rata nilai siswa meningkat, dan mereka merasakan manfaat belajar PLKJ. saya pun membagikan kuesioner untuk bahan laporan penelitian.

Senang sekali ketika dapat meningkatkan hasil belajar PLKJ melalui pembuatan film di kelas 7. Kini saya tinggal menuliskannya ke dalam laporan penelitian tindakan kelas (PTK). Saran pembaca atau teman-teman guru sangat saya perlukan demi penyempurnaan proses pembuatan laporan PTK ini. Terima kasih ya!

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Social Media Membuatku Semakin PD menjadi Guru

$
0
0

Social Media Membuatku Semakin PD menjadi Guru

oleh: Yenny Eka Herlin Budhiarti.M, S.Pd

Sengaja saya membuat judul seperti di atas, social media bahasa kerennya dari media sosial memang terbukti ampuh membuatku semakin PD alias percaya diri menjadi guru. Kenapa yah?mungkin para sahabat gubukpengajarmuda bertanya-tanya..hehe..karena menurut saya social media menyimpan bermacam-macam manfaat bagi kita yang berprofesi sebagai guru. 

Guru memang harus mengikuti perubahan jaman tetapi dengan selektif memilih media yang bermanfaat bagi keprosfesionalitasan sebagai seorang pendidik, guru harus tahu apa yang disukai siswa, gurus harus terampil, kreatif dan inovatif dalam mendidik. 

Tak salah dong, jika social media merupakan wadah yang membuat guru semakin profesional.

Yuk, mari kita simak apa sih sebenarnya manfaat  social media bagi guru. Teng..ting..teng..ini dia manfaatnya:

Pertama, dari media sosial seperti Blogspot, wordpress, guru-indonesia.net. guraru.org, multiplay  guru bisa menuliskan berbagai macam pengalaman mengajarnya, guru bisa menuliskan berbagai ide kreatif mengajar, dan yang tak kalah pentingnya guru dapat bertukar pikiran, ngobrol, berbagi ide dengan para sesama blogger yang berprofesi sebagai guru.  selain itu guru bisa memberikan tugas kepada anak didiknya lewat social media lho, anak zaman sekarang kan sudah banyak yang mengerti internet tuh..jadi tak ada salahnya guru memberikan tugas di blog kepada peserta didik.

(gubukpengajarmuda.blogspot.com)(yennyeka.guru-indonesi.net)

Kedua, dari media social seperti facebook dan twitter guru bisa join di berbagi grup yang berlatar pendidikan, bisa add teman yang seprofesi dan bertukar pikiran dengan mereka tentunya wawasan pengetahuan kita sebagai guru semakin bertambah.

Ketiga, yahh..pinterest social media yang baru aku kenal, ternyata di dalamnya menyimpan banyak manfaat lho..!, mau tau gak kenapa, dari namanya saja pinterest seperti kata jawa yang berarti pinter..hehe, kalo ini sih selingan sobat. Pinterest apabila kita join disitu kita akan disuguhkan beberapa link yang kita sukai, klo kita sebagai guru yah pastinya kita akan memilih education link, karena disana kita bisa mendapatkan ide-ide mengajar kreatif dari guru-guru di luar negeri lho, kita bisa belajar membuat media yang kreatif yang bisa memotivasi anak, selain itu kita bisa juga melihat dekorasi kelas yang bisa kita terapin di kelas kita  sobat.

(www.pinterest.com/yennyeka)

Keempat, Kompasiana media sosial sebagai wadah kita untuk belajar menulis, share tulisan kita ke media online. bagi saya pribadi yang masih pemula tentunya media sosial ini akan memberikan banyak manfaat bagi saya untuk belajar membuat sebuah tulisan. kita bisa tuh mengetahui apakah tulisan kita bagus apa tidak?hehe..karena setelah menulis di social media itu bagi yang tertarik dengan tulisan kita akan memberikan nilai seperti inspiratif,menarik, dll dan memberikan komentar yang membangun pada tulisan kita.

Kelima, Goesmart yah 1 bulan yang lalu tepatnya saya join di social media yang bernama goesmart, seperti facebook dan twitter kita bisa update status, add friend, dan selain itu kita bisa share materi dan media yang kita buat di storenya goesmart lho, oh..ya bagi yang suka tantangan yuk ikutan lomba yang ada di goesmart

Ternyata join di social media gak ada ruginya lho, jika kita bisa selektif memilih media yang cocok buat profesi dan kepribadian kita masing-masinh.

Yuk, menjadi guru yang terbuka akan perubahan.

salam

@yennyarti

 

Membangun Web-offline Learning dengan Aplikasi Web Builder

$
0
0

Pada saat ini keberadaan internet sudah semakin luas. Fungsinya bisa dimanfaatkan sebagai media bisnis, kesehatan, pemerintahan,  militer, dan termasuk juga pendidikan. Penggunaan Internet agaknya, masih dirasakan mahal bagi para guru yang masih menyandang gelar honorer. Para guru masih enggan memanfaatkan internet sebagai media pembalajaran. Masalah itu juga dipersulit dengan rumitnya membuat sebuah web atau blog.

Dengan adanya aplikasi dengan filosofi WYSIWYG ( What you see is what you get ), maka permasalahan untuk mendisain sebuah web sebagai media pembelajaran akan semakin mudah. Aplikasi tersebut akan membantu para guru dalam merancang media pembelajaran secara dinamis, artinya file gambar, text, video akan terlebur dalam satu halaman yang disebut page. Dengan alat tersebut, kita tidak memerlukan koneksi internet. Dengan computer jinjing akan memberikan nilai plus tersendiri, yaitu layaknya sebuah server berjalan yang berisi  media pembelajaran, maka kita sebagai guru  siap untuk mengakses media pembelajaran yang dinamis. Berikut ini adalah screenshot contoh hasil pembuatan web sebelum dan sesudah di browser.

WYSIWYG

  Screenshoot Web Builder

Link to me

 Screenshoot hasil dari Web builder di Browser

Jadi saat ini membuat web hanya dengan proses klik geser ( click and drag ),sehingga pembuatan web-offline media pembelajaran akan semakin mudah.Selamat Mencoba.

MENGAJAR ASYIK ! DENGAN NETSUPPORT SCHOOL 10 APPLICATION

$
0
0

Didalam proses pembelajaran, sebagian besar peserta didik tentu sangat mendambakan sekali suasana belajar yang menarik, asyik dan menyenangkan. kondisi seperti ini tentu nya bukan saja berlaku untuk siswa yang berada pada masa pendidikan usia dini. seperti hal nya kita (penulis) sebelum menjadi seorang guru pernah merasakan kalau misalnya guru atau dosen pada waktu kita kuliah tidak menarik baik secara penampilan dan lainya, tentu hal ini akan menjadi salah satu penyebab kita akan tidak fokus dalam menerima materi pelajaran atau kuliah pada waktu itu.

berawal dari pengalaman tersebut, ketika kita menjadi orang yang berdiri didepan kelas dan berusaha melakukan proses pemindahan pengetahuan yang kita miliki atau istilah kerenya” mentransformasikan” ke peserta didik kita, tidak akan mengulangi pengalaman seperti cerita diatas, betapa sangat tidak enak nya kalau didalam kelas kita hanya bicara garing, tanpa mendapat respon dari anak atau suasana tidak terbangun seperti sebuah proses atau alur terjadinya sebuah aktifitas pembelajaran .

berawal dari itulah saya mengusahakan untuk mencari solusi atas semua persoalan ini, saya berusaha googling setiap saat sampai menemukan sebuah aplikasi Bernama Netsupport school 10,, terdengar keren memang. aplikasi ini adalah sebuah software pelatihan perangkat lunak terkemuka, menyediakan Guru dengan kemampuan untuk mengajar, memonitor dan berinteraksi dengan mereka baik secara individual, sebagai kelompok yang telah ditetapkan atau kelas secara keseluruhan.

Menggabungkan teknologi pemantauan PC yang canggih, presentasi real-time dan alat Anotasi, dengan Internet yang inovatif disesuaikan dengan Pengujian, suite dan kontrol Aplikasi, monitoring audio real-time, Rencana Pelajaran otomatis, Manajemen Printer, kontrol Instant Messenger, Pemantauan Konten dan Keamanan Desktop, versi terbaru dari NetSupport School

Disini saya ingin sharing cara menggunakan NetSupport School yang saya gunakan untuk ujian praktek sekolah. Kebetulan SMK saya minggu-minggu ini melaksanakan ujian praktek sekolah. Untuk ujian praktek Tata Suara, ini materinya adalah mulai dari kelas X dan XI di Kompetensi keahlian Teknik broadcasting SMK Negeri 3 Kota Bengkulu. Jadi ujian praktek ini terdiri dari beberapa kompetensi. Mungkin dalam pemikiran kita bagaimana nanti kita menilai siswa tersebut, apakah harus keliling satu per satu melihat pekerjaan siswa kita. Tentunya cara ini akan memakan waktu dan juga tenaga tentunya. Nah cara berikut ini mungkin bisa anda jadikan alternatif pilihan ketika anda sedang menguji siswa anda. Berikut langkahnya :

Ilustrasi :

Ujian dilaksanakan di dalam Laboratorium Komputer
Perkelas dipecah menjadi 2 gelombang
Tempat duduk siswa ada jarak 1 komputer dengan siswa yang lain
Komputer siswa Drive C dalam kondisi di Deep Freeze
Di komputer pengajar sudah terpasang NetSupport School

Oke kita mulai, setelah siswa menempati tempat duduknya sesuai dengan nomor absennya persilahkan mereka untuk berdoa dulu biar ujian berjalan dengan lancar, Setelah semua komputer siswa dalam keadaan hidup anda buka NetSupport School. Kemudian kita kirimkan soal dan file-file pendukung untuk keperluan ujian praktek ke siswa (disini saya simpan didalam satu folder dengan nama UP tata suara 2013). Berikut langkahnya :

Pilih menu File Transfer.
1

Maka akan muncul jendela File Distribution seperti diatas ini. Cari folder yang ingin anda kirimkan ke semua peserta ujian (misal folder UP tata suara 2013). Klik dan drag folder tersebut ke bawah (lihat gambar panah diatas tersebut). Disitu terdapat komputer siswa yang mengikuti ujian praktek. Folder tadi dikirim di drive C pada komputer siswa. Drive C di komputer siswa sudah dalam keadaan di Deep Freeze, tujuannya adalah ketika nanti siswa gelombang pertama selesai mengerjakan dan komputer di matikan kemudian dihidupkan lagi folder tadi hilang (untuk antisipasi siswa berikutnya tidak menyalahgunakan pekerjaan siswa yang sebelumnya).

Ok setelah file untuk ujian praktek sudah dikirim ke semua komputer siswa sekarang untuk memudahkan kita dalam proses penilaian nanti, maka siswa kita haruskan untuk melakukan registrasi dahulu (seperti gambar dibawah ).
2

Pilih menu “Student Register” dan pilih Sign In. Kemudian akan tampil jendela dibawah ini :

Disini saya hanya ingin para peserta ujian untuk mengisikan nama mereka saja, maka di option Requiered Student Details saya hanya memilih First Name saja. Jika ingin menambah atau membuat sendiri bisa menggunakan Custom Fields. Kalau sudah pilih register, maka di layar siswa akan muncul jendela yang untuk memasukkan nama mereka.

Ok proses registrasi selesai, soal dan file untuk ujian praktek sudah dikirimkan. Sekarang waktunya para peserta ujian untuk mengerjakannya.

Ujian praktek ini diberi waktu kurang lebih 30 menit.

Sekarang tugas pengajar adalah memantau para peserta, apa yang sudah dikerjakan oleh siswa langsung kita nilai. Lihat gambar di bawah ini :
3

Diatas terlihat monitor para peserta ujian praktek. Dimana dibawah monitor itu terdapat nama peserta. Pengajar hanya perlu mengarahkan kursor ke arah monitor untuk melihat pekerjaan siswa, atau double klik untuk melihat lebih jelas lagi. Kemudian memberikan penilaian dari setiap apa yang sudah dikerjakan para peserta.

Misal waktu sudah habis, namun rasanya juga sia-sia kalau kita hanya ngomong “waktu sudah selesai silahkan meninggalkan tempat duduk”. Pasti masih ada yang mengerjakan, masih ada yang tanya teman disampingnya dll. Nah untuk mengatasi semua itu bisa kita atasi dengan menekan tombol “Lock”. Maka semua monitor peserta akan di kunci (muncul gambar kunci/putih di semua monitor siswa dan siswa sudah tidak bisa mengerjakan lagi). Lihat gambar dibawah ini :
4

Peserta gelombang pertama sudah selesai. Kemudian akan dilanjut peserta gelombang kedua. Nah kita harus mematikan semua komputer tadi agar pekerjaan siswa sebelumnya nanti tidak digunakan peserta yang baru.

Sebenarnya di NetSupport School juga ada fasilitas untuk mematikan semua komputer siswa namun ketika saya coba ternyata lama sekali prosesnya, karena masih harus menutup program-program yang dibuka untuk mengerjakan ujian praktek tagi, sementara peserta berikutnya akan segera masuk.

Hmm..akhirnya menggunakan cara ampuh untuk mematikan semua komputer peserta dengan cepat. Ya… dengan mematikan listrik wkwkwkw…eh salah, jangan menggunakan cara itu loh ya. Kita gunakan senjata pamungkas yaitu Deep Freeze Console. Select All, kemudian pilih tombol merah itu. Maka dalam sekejap komputer coid semua.
5

Demikian artikel singkat saya yang dapat disharing dengan kawan-kawan sekalian semoga bermanfaat,, dan membantu dalam pembelajaran praktek. wassalam dan aloha salam guru kreatif -BENGKULU 10 MEI 2013

Wawancara Kompas untuk Rubrik Sosok

$
0
0

285695_10151249294956582_1399488671_nRabu, 8 Mei 2013 saya dikunjungi seorang wartawati kompas yang bernama Ester. Saya memanggilnya dengan sebutan mbak Ester. Beliau tertarik dengan aktivitas saya sebagai guru yang senang menulis, dan berbagi ilmu melalui berbagai pelatihan menulis.

Beberapa waktu sebelumnya, kami memang pernah bertemu di kampus UNJ dalam acara Seminar Nasional Kesiapan Guru dalam Menghadapi Kurikulum Baru. Dari pertemuan itu kami saling bertukar nomor ponsel dan pin bb.

Tidak saya sangka, ternyata pertemuan itu berlanjut dan Mbak Ester meminta waktu saya untuk diwawancara dalam rubrik sosok di koran kompas. Waduh! Jadi geer saya, sebab apa yang saya lakukan belumlah apa-apa. Masih banyak perjuangan yang harus dilakukan.

Terima kasih kepada mbak Ester, wartawati kompas yang sudah datang ke sekolah saya. Semoga apa yang saya sampaikan dalam wawancara tersebut dapat menginspirasi pembaca, khususnya para guru di Indonesia untuk senang menulis. Kita bisa menulis di berbagai media sosial seperti blog yang merupakan alat rekam yang ajaib.

Sayang, saya lupa foto bareng dengan mbak Ester. Padahal tadi saya dipotret sama beliau layaknya selebritis, hehehe

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com


Haruskah Ujian Nasional Dipertahankan?

$
0
0

Baru saja mendikbud mengumumkan hasil investigasi ujian nasional (un)  Senin, 13 mei 2013 di kantor Kemendikbud Senayan. Kabalitbang dipastikan mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban amburadulnya un tahun 2013.

Kita sebenarnya sudah harus mengambil pelajaran berharga bahwa un sebaiknya dihapuskan saja. Sebab dalam pelaksanaannya hanya menghamburkan uang negara yang sangat besar (600 miliar lebih). Pemerintah harus mencari solusi lain pengganti un yang dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Sudah terbukti selama lebih dari 10 tahun penyelenggaraan un mutu pendidikan kita semakin merosot (bisa dilihat dari hasil PISA, TIMSS, dll). Ada yang salah dalam prosesnya dan mari kita evaluasi bersama.

Tak perlu saling menyalahkan, mari kita duduk bersama untuk mencari solusi terbaik buat peningkatan mutu pendidikan di bumi ibu pertiwi. Mereka yang pro dan kontra dengan un harus mencari formula yang tepat agar pelaksanaan kelulusan siswa di setiap jenjang berjalan dengan damai. Tak ada lagi peserta didik yang dirugikan.

Dari mulai persiapan pelaksanaan un saja sudah mengundang masalah. Selama semester kedua anak-anak hanya dijejali pelajaran primadona. Seolah-olah hanya pelajaran yang di-un-kan yang membuat mereka pintar dan sukses di masyarakat. Pendalaman materi dan try out terjadi hampir di setiap sekolah agar dapat mendongkrat nilai un. Biaya persiapan un menjadi besar. Kita hanya bisa mengusap dada saja.

Pendidikan tak terasa lagi menyenangkan. Putra putri kita hanya dijejali latihan soal-soal menghadapi un. Sekolah tak lebih dari bimbingan belajar yang hanya mengejar nilai dan bukan lagi karakter. Anak-anak tak lagi dilatih kreativitas dan imajinasinya.

Lihatlah anak-anak kita pasca un. Apakah dia masih bersikap baik kepada guru dan orang disekitarnya? Bila yang terjadi kebrutalan dan kriminalisasi, itu artinya sekolah telah gagal dalam melaksanakan pendidikan.

Berbagai kasus yang ditayangkan di televisi dan media cetak seharusnya membuat kita menjadi lebih arif dan bijaksana agar peserta didik kita menjadi anak yang semakin takwa. Bukan justru sebaliknya, ketakwaan hanya menjadi hiasan di bibir karena pendidikan hanya sebatas nilai un saja.

Oleh sebab itu, sangatlah keliru bila kelulusan un diambil alih oleh pemerintah. Adanya guru dan kepala sekolah yang membocorkan soal un adalah salah satu contoh dari kebijakan un yang salah. Pada akhirnya, sekolah hanya mengejar nilai dan tak lagi pendidikan karakter. Tujuan pendidikan yang mulia menjadi tak tergapai. Kalau begitu buat apa sekolah kalau hanya sekedar mengejar nilai un?

Sudah saatnya un dihapuskan dan diganti dengan alat evaluasi lain yang berkeadilan. Adil bagi guru, murid/siswa, dan sekolah penyelenggara. Sebaiknya pemerintah lebih fokus kepada pelatihan guru, dan latihlah para guru untuk memperbaiki cara mengajarnya. Guru juga harus dilatih untuk memberikan evaluasi yang terbaik buat peserta didiknya.

Sebagai seorang pendidik dan juga sebagai orang tua murid saya merasakan benar apa yang dirasakan oleh peserta didik kita. Un tidak lagi menyenangkan siswa. Un hanya menyenangkan pemerintah yang merasa yakin bahwa un adalah alat evaluasi terbaik. Kenyataan membuktikan un bukanlah alat evaluasi terbaik buat bangsa ini. Fakta dan data telah membuktikan akan hal itu. Anda bisa membacanya dari laporan berbagai media, para praktisi pendidikan, dan juga para pakar pendidikan.

Usul konkrit saya adalah un sebaiknya dihapuskan dan diganti menjadi ujian sekolah yang kredibel. Berikan otonomi khusus kepada sekolah dan percayakan penyelenggaraan pendidikan kepada dewan guru seperti di pesantren Gontor. Masalah standarisasi kelulusan pemerintah bisa melakukan pemetaan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Peran dan fungsi pengawas sekolah harus lebih diberdayakan. Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di setiap daerah harus dihidupkan sehingga mereka bisa saling bersinergi antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.

Un yang dilakukan pemerintah saat ini pada kenyataannya hanya menghabiskan dana saja. Efek dari un belum terasa untuk kemajuan pendidikan kita. Jangan biarkan uang negara terkuras hanya karena ego kekuasaan. Kembalikan kepercayaan kepada guru dan tingkatkan terus guru-guru kita untuk menjadi guru yang berkualitas dan mumpuni di bidangnya masing-masing. Jadikan mereka menjadi guru tangguh berhati cahaya.

Salam bloger persahabatan
Omjay
http://wijayalabs.com/

Jadikanlah Sabar dan Sholat Sebagai Penolongmu!

$
0
0

Bila dirimu merasa sedih, maka ambillah air wudhu lalu sholatlah! Bila dirimu diamuk amarah sholatlah, dan bila dirimu ditimpa musibah, ambillah air wudhu lalu sholatlah. Tak ada aktivitas lain selain sholat ketika hati gundah gulana. Tak ada obat mujarab selain sholat. Bermohonlah dan curahkan segenap perasaan yang ada. Kemudian minta ampunlah kepada Allah dari segala kesalahan dan kehilafanmu selama ini. Itulah salah satu syarat doa terkabulkan. Ikhlas karena Allah!

 

 

Sholat adalah ibadah yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Sholat adalah ibadah paripurna yang memadukan olah pikir, gerak, dan rasa. Ketiganya terpadu secara serasi dan selaras dan saling melengkapi.kamu akan selalu sehat bila melakukan gerakan sholat dengan tepat sesuai ajaran nabi.

 

 

Dalam sholat terintegrasi proses latihan meletakkan kendali diri secara proporsional, mulai dari gerakan, inderawi, aqal, dan pengelolaan nafsu yang pada akhirnya akan menghasilkan jiwa yang bersifat muthma’innah. Orang yang memiliki jiwa muthma’innah inilah yang pada  akhirnya akan mampu mengaplikasikan nilai-nilai sholat dalam keseharian yaitu nilai-nilai yang didominasi kesabaran paripurna. Kesabaran yang tiada batasnya.

 

 

Prakteknya tercermin dalam sikap penuh syukur, pemaaf, lemah lembut, penyayang, tawakal, qana’ah, menjaga kesucian diri, istiqomah dan sebagainya. Dengan kata lain, orang yang sholatnya baik dalam hidupnya akan dipenuhi sifat sabar yang tercermin dalam tingginya akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

 

Kata sabar lebih dari seratus kali disebut didalam Al Qur’an. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya makna sabar. Karena sabar merupakan poros, sekaligus inti dan asas segala macam kemuliaan akhlak. Jika kita telusuri lebih lanjut ternyata hakekat seluruh akhlak mulia adalah sabar. Sabar selalu menjadi asas atau landasaannya orang beriman, dan beramal sholeh.

 

 

Dengan kata lain secara psikologis kita bisa memaknai kesabaran sebagai suatu kemampuan untuk menerima, mengolah, dan menyikapi kenyataan. Jadi bisa dikatakan sabar adalah upaya menahan diri dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu untuk mencapai ridho Allah SWT.

 

 

Selalulah berlaku sabar. Orang yang sabar adalah orang yang mampu menempatkan diri dan bersikap optimal dalam setiap keadaan. Sabar bukanlah sebuah bentuk keputus-asaan tapi merupakan optimisme yang terukur. Ketika menghadapi situasi dimana kita harus marah misalnya maka marahlah secara bijak dan diniatkan untuk kebaikan bersama.

 

 

Didalam QS Al Baqarah [2] ayat 153 Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah SABAR dan SHOLAT (2S) sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

 

 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Belajar Berpikir Kritis

$
0
0

Dalam sebuah forum pengembangan profesi yang saya ikuti beberapa waktu lalu, kami membahas tentang pemikiran kritis menurut artikel Daniel Willingham yang berjudul Critical Thinking: Why is It Hard to Teach yang dimuat dalam American Educator Journal edisi musim panas 2007. Saya pikir hasil bahasan itu menarik untuk dibagikan kembali, apalagi dengan segala pembahasan mengenai “kepatuhan” yang dibawa “calon” Kurikulum 2013 serta budaya umum kita yang saya anggap masih kurang diisi pemikiran kritis.

Pembahasan kami dimulai dari pertanyaan: Apakah berpikir kritis adalah suatu ilmu yang bisa diajarkan kepada peserta didik? Puluhan tahun riset kognitif mengemukakan jawaban yang mengecewakan yaitu “tidak pasti”.

Dalam artikelnya Willingham menulis bahwa berpikir kritis menurut ilmuwan kognitif adalah:
■ penalaran
■ membuat penilaian dan keputusan
■ penyelesaian masalah

Jika kita perhatikan, anggapan diatas agak berbeda dari anggapan orang awan tentang berpikir kritis
■ Kemampuan melihat kedua sisi dari sebuah permasalahan.
■ Terbuka untuk bukti baru bahwa ide seseorang tidak kuat atau tidak tegas.
■ Penalaran tanpa perasaan
■ Klaim dan meaning harus didukung oleh bukti
■ Menyimpulkan kesimpulan dari fakta-fakta

Dengan bahasa yang lebih membumi lagi, khalayak umum merangkumkan dalam Wikipedia bahwa Berpikir Kritis adalah penalaran reflektif tentang keyakinan dan tindakan. Suatu cara untuk memutuskan apakah klaim selalu benar, kadang-kadang benar, sebagian benar, atau salah. Berpikir kritis dapat ditelusuri dalam pemikiran Barat dengan metode Sokrates Yunani Kuno dan, di Timur, ke Buddha kalama sutta dan Abhidharma. Berpikir kritis merupakan komponen penting dari kebanyakan profesi. Ini adalah bagian dari pendidikan formal dan semakin signifikan sebagai kemajuan siswa melalui universitas untuk pendidikan pascasarjana, meskipun ada perdebatan di kalangan pendidik tentang makna yang tepat dan ruang lingkupnya.

Mengajar siswa berpikir kritis bukanlah hal yang baru, tetapi walau begitu, dengan definisi di atas, mengajar berpikir kritis tetaplah sulit.

Beberapa strategi mengajar siswa untuk berpikir kritis adalah:
■ Bukan mengajarkan secara khusus dalam program special
■ Berpikir kritis sebaiknya diajarkan dalam konteks mengajarkan bersama dengan mata pelajaran lain
■ Guru perlu sadar bahwa berpikir kritis bukan hanya ditujukan untuk siswa yang memiliki talenta lebih saja
■ Pengalaman siswa menawarkan hidangan konsep-konsep yang kompleks
■ Dalam mengajarkan siswa berpikir kritis, buatlah mereka mengaitkan dari faktor eksplisit dan latih mereka di sana.

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengembangkan pemikiran yang lebih kompleks adalah Frayer Diagram yang sebenarnya adalah alat pengembangan kosakata. Berbeda dengan pendekatan pengajaran yang hanya berdasarkan pada satu definisi, model ini membantu untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep yang kompleks. Siswa mengidentifikasi tidak hanya pada sesuatu yang benar dan diketahui saja, tapi juga pada sesuatu yang salah dan belum diketahui. Pusat diagram memperlihatkan konsep yang ditetapkan, sedangkan kuadran sekitar konsep digunakan untuk memberikan rincian.

Bagaimana jika kita mencoba melihat cara mengkritisi cara berpikir?
Sebagai guru mata pelajaran, yang amat menarik perhatian saya adalah penggunaan pendekatan “Enam Aspek Pemahaman yang Terencana” (penjelasan, interpretasi, empati, pengetahuan diri, aplikasi, perspektif / six facets in UBD). Berikut ini adalah contoh-contoh usaha berpikiran kritis dengan menggunakan Frayer diagram atas konsep Enam Aspek Pemahaman yang Terencana dari perspektif mata pelajaran Bahasa Inggris, IPA dan Matematika.

penjelasan_DF interpretasi_DF

empati_DF pengetahuan diri_DF

aplikasi_DF perspektif_DF

Semoga materi ini dapat membantu para pembaca mencoba menggali lebih jauh bagaimana mengajarkan Berpikir Kritis. Jika ada bagian dari materi diatas yang terlihat tidak asing lagi, mungkin juga memang sebenarnya para pembaca sudah mempraktekannya selama ini tanpa menyadari bahwa hal itu merupakan kerangka berpikir kritis. Bagi yang sudah, selamat terus berkembang, dan bagi yang menemukan hal baru, selamat mencoba! Dengan berpikir kritis, kita belajar, untuk belajar. Semoga Bermanfaat!

Hedy Lim
http://hedy.me

Pemanfaatan ICT (Information and Communications Technologies) Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik Untuk Mempersiapkan Generasi Penerus Bangsa Yang Bermartabat, Berdaya Guna dan Mampu Bersaing Menyongsong Indonesia Yang Lebih Baik

$
0
0

Internet adalah satu-satunya perkembangan terpenting dalam sejarah komunikasi manusia sejak penemuan “nada sela”.
−Dave Barry–

Apakah ICT itu ?
ICT (bahasa inggris: Information and Communication Technologies) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. Menurut Wikipedia, TIK (ICT) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Sehingga Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki peran yaitu sistem yang menggunakan Teknologi Komputer untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi. Perangkat ICT sangat diperlukan dan sudah saatnya digunakan dalam dunia pendidikan, dengan kata lain, ICT sebagai pengantar dalam dunia pendidikan.
Sungguh sangat enak dan mengasyikkan menggunakan perangkat ICT dalam memberikan bahan ajar kepada peserta didik, sebab dengan ICT, peserta didik dengan mudah dapat mengerti akan informasi yang diberikan pendidik. Sistem Informasi yang diberikan telah diolah dengan baik dan dikemas sehingga menjadi sumber informasi yang bermakna. Sistem Informasi berasal dari :
- Data, fakta mentah yang diterima atau yang terjadi secara nyata.
- Informasi, data yang telah diorganisir sehingga memberi arti penting bagi peserta didik.
- Pengetahuan, informasi yang diproses sehingga memberikan pembelajaran, pemahaman yang dapat diaplikasikan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik.
Sehingga, seiringan perkembangan Komputer, TIK atau ICT mampu membuat perubahan dalam bidang pendidikan, karena ICT atau TIK memiliki peran:
- Mampu mengembangkan interaksi yang lebih aktif antara pendidik dengan peserta didik, dimana interaksi yang dimaksud adalah, peserta didik lebih memiliki waktu lebih untuk memaknai suatu Standard Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK dan KD) yang diajarkan oleh pendidik dengan menggunakan perangkat ICT tentunya, misalkan mata pelajaran Komputer (TIK) karena pada saat ini penulis adalah pendidik mata pelajaran TIK di SMA Negeri 13 Medan. Penulis tentunya telah mempersiapkan bahan ajar yang telah dikemas dalam sebuah aplikasi yang dinamakan Microsoft Power Point. Sekilas aplikasi Microsoft Power Point adalah ‘aplikasi yang diciptakan oleh Microsoft Corporation yang fungsinya digunakan untuk membuat Presentasi dalam bentuk slide (halaman-halaman) yang dapat di tampilkan dengan menggunakan media lain yang dinamakan Infokus.’ Sehingga cara kerja dari Ms. Power Point ini adalah kita membuat bahan ajar yang dapat dilengkapi dengan gambar, video, animasi dan bahkan suara yang membuat situasi dan kondisi saat belajar semakin interaktif. Intinya dengan adanya aplikasi Ms. Power Point ini, pendidik tidak capek lagi menulis di papan tulis (white board), dan diharapkan tidak ada lagi dijumpai, peserta didik dihunjuk oleh pendidik untuk mencatat materi di depan kelas, atau meringkas dari buku lain, sementara pendidik asyik ngobrol di ruang guru, makan di kantin misalnya atau hanya duduk-duduk di meja guru sembari menunggu peserta didik mencatat buku alias CBSA (Catat Buku Sampai Abis), namun diharapkan semua pendidik memiliki kompetensi dan kemampuan untuk membuat bahan ajar dengan menggunakan aplikasi Power Point.
- Mampu Mengaktifkan Pembelajaran, hal ini memang benar adanya, kenapa? Karena dengan adanya ICT ini maka pembelajaran, interaksi, hubungan antara pendidik dengan peserta didik tidak kaku lagi. Dengan bantuan ICT, Pendidik mampu menerapkan strategi belajar mengajar yang lebih baik, pendidik mampu mengeluarkan ide-ide briliannya untuk mencairkan suasana belajar di dalam ruangan kelas. Seperti penulis lakukan, penulis tahu bahwa strategi belajar mengajar sangat diperlukan dalam menuntaskan segala materi, segala SK dan KD mata pelajaran TIK, sebab penulis sadar bahwa strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga materi atau paket pengajaran. Strategi belajar mengajar digunakan untuk membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran dari setiap mata pelajaran yang diajarkan oleh pendidik, dengan kata lain merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Dick and Carey, strategi belajar yang baik harus diawali dengan pendahuluan (Apersepsi), penulis biasanya membuka pembelajaran dengan menayangkan video-video animasi yang berhubungan dengan materi, SK atau KD yang akan diajarkan atau dipraktekkan kepada peserta didik. Misalnya, untuk kelas XII mata pelajaran TIK adalah Desain Grafis, suatu cabang ilmu komputer khususnya untuk mengkombinasikan dengan kompleks kata-kata, gambar, angka-angka, foto-foto dan grafik serta ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari individu-individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen diatas sehingga dapat menghasilkan suatu karya seni yang sangat berguna, mengejutkan atau subversive dan gampang diingat oleh orang lain. Nah, untuk menunjang materi tersebut, penulis mempersiapkan sejarah Desain Grafis tersebut dengan menggunakan Ms. Power Point, tentunya dilengkapi dengan animasi-animasi slide yang bagus. Pertemuan selanjutnya, penulis menjelaskan aplikasi-aplikasi apa saja yang mendukung desain grafis, karena desain grafis meliputi: (a) Printing (pencetakan), dimana peserta didik diajarkan bagaimana mendesain sebuah buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer dan pamphlet. (b) Web Desain, dimana peserta didik sudah mulai diperkenalkan aplikasi-aplikasi yang digunakan dalam membuat Web, sehingga peserta didik diharapkan tidak Gagap Teknologi alias Gaptek. (c) Mengolah Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi atau multimedia untuk bidang edukasi (pendidikan). (d) Identifikasi (logo) dengan menggunakan Corel Draw, Macromedia / Adobe Freehand, EGD (Environmental Graphic Design) atau AUTOCad; merupakan desain professional yang mencakup desain grafis, desain arsitektur, desain industry dan arsitek taman yang mana nantinya hasil olahan ini dimasukkan ke kategori gambar berbasis Vektor. (e) Desain produk, pemaketan, dan sejenisnya. Pertemuan selanjutnya, penulis menyediakan dan menayangkan animasi-animasi flash dengan tujuan untuk menggugah ide peserta didik bagaimana cara membuat animasi flash dan apa kegunaan animasi flash. Kenapa orang luar negeri dapat menciptakan film atau video animasi-animasi yang keren, bagus dan enak di tonton. Misalnya, film/video Transformer, animasi Upin dan Ipin misalnya, dari sejak dini diperkenalkan, maka pemikiran peserta didik terbuka untuk belajar, belajar dan belajar bagaimana membuat animasi, sehingga mereka tidak kepikiran lagi untuk tawuran, kumpul-kumpul dan bahkan ikut-ikutan genk motor. Semoga pendidik mata pelajaran lain juga memiliki ide untuk menayangkan video atau film atau animasi yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan, sehingga dapat menggugah minat belajar peserta didik. Hal ini berlaku juga untuk mata pelajaran lain, misalnya Fisika, Kimia, Matematika, PKn, dengan adanya gambar bergerak, maka pendidik tidak susah lagi untuk mengajarkan materi yang berhubungan dengan gerak.
- Mampu Meningkatkan Kompetensi secara praktis, yang artinya pembelajaran berbasis ICT mampu meningkatkan kemampuan pendidik juga peserta didik. Pendidik terus untuk belajar dan mencari informasi dengan menggunakan Internet akan SK atau KD yang akan diajarkan. Pendidik menggunakan fasilitas Search Engine di Internet untuk terus mengupdate bahan ajarnya, pendidik sekarang dituntut untuk lebih aktif dan lebih kreatif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Di SMA Negeri 13 Medan telah terdapat beberapa guru bidang studi yang berani dan mampu menjawab tantangan pembelajaran menggunakan ICT. Usia bukanlah halangan untuk terus belajar dan belajar dan membawa perangkat ICT dari rumah untuk digunakan saat proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) di sekolah. Pantauan penulis, terdapat pendidik yang usianya diatas umur 56 tahun (± 4 tahun atau 3 tahun) lagi pensiun, namun masih tetap semangat membawa Laptop yang ukurannya agak besar dan berat atau notebook (netbook) yang ukurannya lebih kecil dan mungil dari rumah ke sekolah, tidak mengeluh untuk membuat bahan ajar, jika bahan ajarnya sudah disediakan oleh penerbit, tidak henti-hentinya dan selalu ada keinginan untuk memperbaiki bahan ajar tersebut, mencari buku penerbit lain dan membuatnya di Ms. Power Point sebagai pelengkap bahan ajarnya. Sungguh mulia memang pekerjaan pendidik ini, ditengah permasalahan-permasalahan pendidikan, mulai dari proses sertifikasi yang belum mendapatkan formula yang pas, dana sertifikasi yang selalu macet, masalah tawuran yang selalu mewanti-wanti dan bagaikan bom waktu yang mengancam, masalah UN yang katanya selalu bocor soal dan kunci jawabannya, pendidik selalu setia melaksanakan tugasnya untuk mendidik dan mengajar dengan baik. “Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, harus tetap dipatrikan di dalam hati kita.
- Dapat Menciptakan Keselarasan dengan Gaya Belajar Seseorang yang Unik. Ini yang perlu di pahami oleh semua stakeholder pendidikan. ICT telah mampu menciptakan gaya belajar yang unik, karena pendidik dan peserta didik belajar tidak hanya terpaku dalam satu materi, namun dapat mengembangkan materi pelajaran ke hal-hal yang lebih tinggi sifatnya dan lebih detail. Adanya perangkat ICT yang lengkap di ruangan kelas, Infokus yang telah tersedia di ruangan belajar, aplikasi-aplikasi atau program komputer pendukung pembelajaran ICT, sehingga SK dan KD yang diajarkan semakin dapat dipahami peserta didik dan waktu pendidik tidak banyak tersita lagi untuk menulis di papan tulis, namun cukup ditayangkan dengan bantuan Infokus, pendidik tinggal menjelaskan secara detail dan setelah dijelaskan, baru pendidik diberi tugas untuk menyelesaikan soal-soal yang telah disediakan oleh pendidik atau yang ada di buku pelajaran. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Pardede (Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris yang telah berusia 57 tahun ini), instruksi Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan agar Guru menggunakan Laptop saat Mengajar tidak membuat Ibu Pardede ini patah semangat, padahal 2 tahun lagi dia pensiun, dan menurut pengakuan Ibu Pardede, dia dimudakan dalam hal masa kerjanya saat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Ibu Pardede ini tetap semangat belajar bagaimana membuat bahan ajar dari Ms. Power Point, laptopnya yang besar yang dibeli dengan cara kredit awal terima dana Sertifikasi (Laptop keluaran tahun 2008, yang nota bene adalah agak besar dan berat, Acer tipe 4732 Z 15 inchi) ini selalu dibawa Ibu Pardede ke sekolah, tidak henti-hentinya Ibu Pardede bertanya kepada penulis seputar penggunaan ICT. Bagaimana Ibu Pardede menyambungkan kabel Infokus ke Laptop, bagaimana menampilkan Ms. Power Point ke layar Infokus, belajar Ms. Power Point dan membuat bahan ajar sendiri.
Demikian juga yang dialami oleh Fazli, Guru Mata Pelajaran Matematika ini berujar, jika ICT itu adalah: “Suatu Cabang Ilmu yang berbasis Komputer yang didalamnya terdapat aplikasi program yang dapat menjalankan proses dengan mudah, praktis, dinamis, automatis dalam bahasa pemrograman,” sehingga baik pendidik maupun peserta didik mampu dengan baik memahami akan suatu materi yang Fazli ajarkan. Setali tiga uang dengan yang dialami oleh Fazli, Bang Davidson (penulis panggil abang, karena beliau lebih senior) adalah pengajar bidang studi Fisika yang telah banyak membuat bahan ajar sendiri dengan menggunakan Macromedia / Adobe Flash mengatakan bahwa ICT adalah “Bidang ilmu Teknologi Informasi dan Komunikasi yang diterapkan untuk mempermudah sistem belajar mengajar sehingga setiap informasi yang disampaikan dan diterima adalah informasi yang dibutuhkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari”.

Peran ICT Memartabatkan Peserta Didik
So, jika Pendidik saja sudah sangat merasa beruntung dengan kemajuan ICT, mengapa para peserta didik kita masih banyak yang tawuran? Apakah efek negative dari kemajuan Teknologi ini telah menyerang peserta didik kita? Menurut penulis memang demikian, kontrol yang kurang dari orang tua mengakibatkan peserta didik tidak memiliki kegiatan yang positif di luar jam sekolah. Peserta didik pulang dari sekolah telah berkerumun di warung-warung internet, lebih menggandrungi game-game online yang menyajikan permainan yang sifatnya sangat kasar, yang bisa meracuni otak para peserta didik kita. Coba kita bayangkan anak SD yang masih kelas 3 telah disuguhkan permainan/game tembak-tembakan, membunuh dengan cara melempar, membacok, dan sebagainya yang tidak sepantasnya. Orang Tua dengan begitu saja percaya jika anaknya pulang sore atau malam dengan alasan ada pelajaran Ekstra Kurikuler di sekolah, dengan alasan mengerjakan PR, Bimbingan Test dan lain-lain, padahal kemana peserta didik di luar jam sekolah, hanya merekalah yang tahu yang sebenarnya. Orang Tua tidak lagi mendorong peserta didik diluar jam sekolah untuk rajin mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Iman dan Taqwa (IMTAQ) sangat perlu digalakkan lagi, caranya peserta didik diajak untuk sering ikut pengajian, membuat kelompok-kelompok belajar, dan cara-cara lain yang perlu kita pikirkan bersama bagaimana teknis pelaksanananya.
Tugas pendidik saat ini sangatlah kompleks, sebab tugas pendidik adalah menjadikan peserta didik memiliki Imtaq dan IPtek yang selaras dan seimbang. Peserta didik tidak hanya dituntut pintar ber-matematika, fisika, kimia dan teknologi, tetapi juga harus memiliki Etika dan Akhlak mulia, mulai dari hal yang sederhana, menghormati Orang tua, baik dirumah maupun disekolah juga menghargai sesama teman. Guru PKn, Agama, Sosiologi harus lebih berperan untuk menciptakan peserta didik yang patuh, berdisiplin dan memiliki wawasan kebangsaan dan wawasan kemanusiaan yang lebih mulia. Peserta didik SMA Negeri 13 Medan yang penulis wawancarai mengenai manfaat ICT bagi mereka, memiliki banyak pendapat. Seperti yang dikatakan oleh Husna Syukrika kelas XI IPA-1 mengatakan “pengetahuan saya dalam bidang Komputer meningkat, pemahaman terhadap Software maupun Hardware, juga pengetahuan saya terhadap pelajaran lain meningkat”. Demikian juga pendapat Achmad Fakar (ketua ICT Club di SMA N 13 Medan) kelas XII Ipa-3 mengatakan “kami lebih kreatif dan mahir menggunakan ICT yang telah ada, agar tidak Gaptek, dapat membantu Guru-Guru yang kesulitan dalam menggunakan perangkat-perangkat IT dan manfaat ICT yang lain adalah dapat belajar tentang Ilmu Desain, Fotografi dan jurnalistik”. So, ICT akan sangat berguna jika kita mau dan mampu menggunakannya untuk kebaikan. Bukan untuk bersenang-senang saja, ICT akan menjadi bahan yang positif jika kita gunakan untuk hal-hal yang positif, akan sangat berguna negative, jika perangkat ICT itu kita gunakan ke hal-hal yang negative. Kita dituntut untuk menerapkan nilai-nilai moral dalam penggunaan ICT.
Sebagai penutup, penulis mengutip pepatah dari Oprah Winfrey “Biologi paling tidak berperan dalam menjelmakan seseorang menjadi sosok ibu.” Yang artinya, ICT juga berperan dalam menunjang sebuah profesi, jika digunakan semaksimal dan setepat mungkin. Tulisan ini bermanfaat, jika Anda membaca dan mempraktekkannya. Pendidikan adalah ujung tombak dari perkembangan sebuah Negara. Pendidikan juga merupakan usaha sadar diri dari peserta didiknya untuk menempa diri mereka menjadi seseorang yang lebih baik, berdaya guna, bersaing guna dan berhak untuk meningkatkan taraf hidup juga martabat mereka. Pendidikan adalah barang mahal yang harus dijalani untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Jadi, jika ada terjadi tawuran, bukan sepenuhnya kesalahan guru. Banyak stakeholder yang perlu bertanggung jawab, kenapa terjadi tawuran karena yang jelas, sekolah tidak pernah mengajarkan tawuran atau perkelahian, tawuran terjadi diluar jam sekolah, sehingga orang tua, masyarakat harus saling menjaga peserta didik kita. Akhir kata, salam pendidikan…….!!!!

Momen Kebangkitan Nasional, Pendidikan Karakter, Berbudaya Indonesia Berbasis ITC Harus Diterapkan

$
0
0

Dari antara bulan April sampai dengan bulan Mei, penulis mendapat sekurang-kurangnya 25 kali sms yang isinya tentang PENIPUAN. Ternyata era globalisasi ini, masih banyak penipuan-penipuan dengan bermodalkan “SMS (Short Message Service) yang modalnya sedikit, untungnya berganda-ganda”, kenapa penulis katakan seperti itu, karena sms yang dikirim ke ribuan nomor secara otomatis hanya modal sedikit, dengan harapan masih banyak masyarakat kita tertipu dengan tingkat pendidikan yang rendah, tingkat kebutuhan ekonomi yang tinggi, sehingga dengan rayuan dengan kedok hadiah, mereka mau mengikuti apa keinginan dari penipu. Penipuan seperti ini tidak pernah habis-habisnya, dari jaman munculnya HP (Handphone) hingga jaman munculnya Gadget, Ipad, Iphone, Laptop dan Notebook sekarang ini, penipuan dengan modus seperti ini tetap laku.

Penipuan I,
SLMT!_No.Anda men-dpt 1 Unit Mobil AVANZA dari program TELKOMSEL poin Pin pemenang Anda_b89c7h9 U/info. Silahkan kunjungi : www.hadiah-tselpoin2013.jimdo.com dari no hp. 081356308527
Selamat anda, mendapatkan HADIAH HEBOH {Teh Gelas} {1} Unit Mobil TOYOTA YARIS Pin. Pemenang (ab2547xy) info kunjungi www.hadiahtehgelas.info dari no hp.081241775128
Sungguh aneh memang, karena penipuan seperti ini sudah lazim, namun tetap laris manis dipraktekkan dan sangat banyak masyarakat kita tertipu dan mau saja merespon SMS-SMS seperti ini.

Penipuan II,
PT.FREEPORT INDONESIA Btuh Karyawan L/P. Pendidikan S1, S2/D3. Kirim Dftr Riwayat Hdp,Lngkp No Hp&Email,Pas Foto 4×6, Fax E-mail Ke : hrd.freeport@ymail.com dari no hp. 081224824050
PT.PERTAMINA mnerima kryawan L/P pendidikan D3,S1&S2.krim dftar rwayat hidup anda lengkap (nohp&email)fas foto 4*6.krim vie email pt.pertamina.hrd@gmail.com dr no hp.081222870427
PT.UNILEVER Membuka Lowongan Kerja 2013Min Diploma SMA. S1.S2.L/P, Krim Daftar Riwayat Hihup,Surat Lamaran/CV Anda Ke Via Email: indonesia_pt.unilever@ymail.com dari no hp. 081243340936

Penipuan yang ke-2 ini lebih beresiko tinggi, mengingat pengangguran yang sangat tinggi di negara kita ini, maka penipuan dengan mengatas namakan Penerimaan Lowongan Kerja oleh BUMN maupun perusahaan-perusahaan besar tanah air sangat berpotensi besar menghasilkan keuntungan-keuntungan yang besar bagi penipu. Sungguh ironis memang ditengah-tengah kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Iptek), masyarakat yang lemah dalam penggunaan perangkat ITC ini kembali menjadi korban penipuan. Akibat penipuan-penipuan dengan berkedok Penerimaan Lowongan Kerja BUMN via sms seperti diatas, teman saya hampir jadi korban. Setelah mengirimkan berkas-berkas yang diminta oleh oknum penipu, maka tindakan terakhir agar terpenuhi syarat kelulusan, maka calon korban harus mengirimkan sejumah uang sebagai prasyarat menjadi calon pekerja di BUMN, kebetulan oknum penipu meminta uang sejumlah Rp. 10.000.000 (10 juta rupiah).

Jumlah yang tidak sedikit, bisa dibayangkan apabila misalnya hanya 20 orang saja yang tertipu, berapa hasil yang didapat oleh oknum-oknum penipu ini. Masyarakat Indonesia yang wilayahnya berpulau-pulau menjadikan kesempatan untuk menerima pendidikan tidak sama dan tidak merata. Pendidikan yang tidak merata ini mengakibatkan arus perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang begitu cepat tidak diimbangi oleh pemerataan pendidikan diakibatkan oleh struktur daerah yang tidak merata karena pembangunan nasional yang tidak merata, ekonomi, sarana dan prasarana yang tidak lengkap serta akses transportasi yang tidak memadai mengakibatkan efek negatif dari perkembangan TIK ini cepat menyerang dan menghinggapi generasi penerus bangsa kita dan juga masyarakat Indonesia, tidak mengenal usia maupun jenis pekerjaan.

Sungguh ironis memang, di kala setiap negara di dunia berlomba-lomba untuk mengembangkan pendidikan berbasis ITC (TIK), malah kurikulum 2013 yang akan diterapkan di negara kita menghilangkan mata pelajaran TIK dari tingkat SD, SMP sampai dengan SMA dengan dalih mata pelajaran tersebut di integrasikan dengan setiap mata pelajaran, dengan kata lain, mata pelajaran tersebut bukan mata pelajaran wajib di setiap sekolah. Wah, ini sungguh suatu keanehan, bagaimana pembuat kebijakan Sistem Pendidikan menjamin peserta didik kita melek IT, jika tidak ada mata pelajaran yang fokus mempelajari tentang perkembangan ITC (TIK) dengan segala efek negatif dan positifnya ? Apakah nantinya pendidikan kita mampu mengenalkan peserta didik tentang Undang-Undang HAKI (Hak Atas Kekayaaan Intelektual), segala hukuman atas penipuan-penipuan, atas plagiat dan undang-undang Hak Cipta ?

Ingat, moral dan etika anak-anak kita era globalisasi ini sudah sangat terpuruk sekali, kejahatan di dunia maya (Cybercrime) dan kejahatan di dunia nyata sudah semakin mencapai titik nadir. Tawuran, demonstrasi yang berujung kericuhan, penipuan dengan menggunakan media elektronik dan mediak cetak, kasus korupsi dan gratifikasi sex adalah bukti bahwa negara kita belum mampu keluar dari bayang-bayang pendidikan yang gagal. Menurut The Learning Curve Report, Person November 2012, peringkat Indonesia dalam hal pendidikan masih sangat rendah. Peringkat pertama adalah Finlandia dan Korea Selatan, disusul dengan Hongkong, Jepang dan Singapura. Inovasi negara-negara tersebut dalam sistem pendidikan adalah menggunakan Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam melaksanakan pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah. Tingkat disiplin yang tinggi juga mempengaruhi negara-negara tersebut perkembangan sistem pendidikan negara tersebut.

Karakteristik (Proses Pembentukan Karakter Peserta didik) yang terstruktur dan sesuai dengan budaya bangsa Indonesia harusnya menjadi modal utama dan tercantum dalam struktur sistem pendidikan kita. Sistem pendidikan kita masih meraba-raba dan lebih banyak meniru atau mencaplok sistem pendidikan asing. Seharusnya para pembuat kebijakan pendidikan, tokoh pendidikan dan akademisi seharusnya membuat kurikulum dan sistem pendidikan tanah air dengan berorientasi pada etika dan moral serta budaya bangsa Indonesia yang beraneka ragam. Pendidikan Karakter, Lingkungan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi seharusnya mampu diterapkan dalam proses belajar mengajar di setiap sekolah dari sabang sampai merauke, sehingga arus globalisasi yang begitu cepat dapat dipilah-pilah oleh peserta didik kita, mana yang baik di lakukan dan mana yang buruk harus dihindarkan. Sehingga Sumber Daya Negara kita semakin berdaya guna dan mampu bersaing dengan Negara lain dalam berbagai bidang pekerjaan. Sehingga dunia pendidikan kita semakin baik posisinya di dunia Internasional. Mari kita bangkit, bangkitlah dunia pendidikan kita. Salam Pendidikan………..!!!!

Penggunaan SocMed dan Online Class:

$
0
0

Belajar menjadi warga dunia digital

Mengusung pengajaran dan pembelajaran abad 21, seorang pendidik perlu memahami ketrampilan yang wajib dibekali kepada para siswa sekaligus wajib dimiliki oleh pendidik agar mampu menjembatani siswa dengan jamannya. Ketrampilan abad 21 didefinisikan dalam bermacam cara, dengan komponen utamanya adalah ketrampilan belajar dan berpikir (pemikiran yang lebih tinggi, perencanaan, pengelolaan, kerjasama), melek teknologi (menggunakan teknologi dalam pembelajaran), dan ketrampilan menjadi seseorang pemimpin (kreatifitas, etika dan menciptakan produk). Benang merah dari semua ketrampilan itu adalah teknologi dan bersama dengan teknologi, terkait masalah kultural dalam kehidupan ber-internet, dimana salah satunya adalah etiket.

Teknologi komunikasi adalah sebuah kenyataan hidup sekarang ini. Menghadapi anak-anak generasi Z ini kadang membuat kita terperangah dan berpikir “ini anak-anak kok bisa semua ya? Kapan mereka belajarnya?” Saya sering berseloroh, sambil mengatakan kalau anak-anak ini memang tidak perlu belajar lagi, dari lahir saja dia sudah tahu.

Sebaliknya, jika kebetulan seorang pendidik memiliki “gadget” canggih, dipakai untuk apakah “gadget” tersebut? Foto-foto di dalam kelas, tempat menaruh daftar nilai siswa, di bawa masuk dan keluar kelas (baca: ditenteng). Salah? Tidak, tapi hati-hati, siswa kita lebih paham bahwa kita belum maksimal menggunakan atau memanfaatkan alat tersebut untuk membantu pembelajaran mereka. Apalagi kalau hanya ujung-ujungnya semua bentuk pengajaran si guru masih terpaku pada cara kaku dan belum memacu diri untuk berkembang dan menjangkau siswa lewat cara yang mereka ketahui dan pelajari.

Dalam usaha menjangkau siswa-siswa saya, ada beberapa point yang saya temukan. Beberapa diantaranya saya coba bagikan dibawah ini:

Bisa dimulai dengan menggunakan social media sebagai pengganti papan pengumuman+.

Untuk pengumuman bersifat internal yang melibatkan siswa dan guru mata pelajaran tertentu, buatlah menjadi sebuah pengumuman resmi melalui social media yang melibatkan mereka. Hindari buat pengumuman di facebook atau twitter tetapi belum menginformasikan “username” kita di sana :p . Ajak mereka untuk saling menyebarkan informasi tadi melalui banyak jalur yang memungkinkan bagi mereka.

pengumuman_wm

Distribusikan bahan rangkuman melalui situs web, Lakukan Tanya jawab soal melalui socmed.

Bahan ajar yang kita sajikan di kelas dapat kembali diakses oleh siswa. Banyak dari kita memulai dengan memberikan “handouts” atau “worksheet” kepada siswa, dilanjutkan dengan memberikan presentasi PPT yang disajikan di kelas dalam bentuk soft copy, mengijinkan siswa mengambil foto menggunakan kamera ponsel pada hasil pelajaran yang tertera di papan tulis, mem-video-kan hasil pembelajaran dari layar papan tulis virtual (seperti contoh ini). Guru tidak perlu merasa bersaing dengan siswa karena bagian yang guru berikan baru sebagian kecil dari apa yang akan siswa kita alami di kemudian hari. Pembekalan untuk mereka bukan hanya dari satu mata pelajaran kita, tetapi ajaklah siswa mengenal lebih banyak hal positif untuk menunjang masa depannya.

moodlemhm_wm

bagi worksheet_wm

Setelah dipostkan melalui situs web, dan siswa mengulang kembali pelajarannya, maka sediakan waktu untuk sebisanya menjawab soal ataupun materi yang belum dimengerti melalui social media. Di sisi ini, kita melatih siswa, membantu siswa mengasah kecerdasan interpersonalnya di mana salah satunya adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Siswa belajar mengamati dalam forum social media, sudahkah ada pertanyaan serupa yang diajukan temannya kepada kita gurunya, memahami maksud dengan cepat untuk 140 karakter tulisan saja, jika ada teman yang ikutan bertanya dan masih salah interpretasi soal maka dirinya tergerak untuk menjawab dan membantunya.

Dengan melakukan hal inipun, guru ikut belajar dan (semoga) makin mengenal pribadi siswanya. Saya mengalami siswa yang sangat terbuka di depan public social media untuk bertanya dan merespon apa adanya, tapi saya juga mengalami pribadi siswa yang cenderung tertutup mengungkapkan pertanyaan di public karena mungkin kurang nyaman, atau nanti ketahuan, lalu siswa tetap berinisiatif mengontak saya secara personal. Sebisa mungkin pula, saya mengajarkan kepada mereka bahwa forum tanya jawab di social media justru bisa menjadi lebih positif karena siswa terasah secara social untuk beradaptasi, mencermati pembicaraan yang telah terjadi maupun yang sedang dan akan terjadi. Jika ada siswa yang merasa malu atau tidak percaya diri, sangat wajar. Tugas gurulah yang mampu membaca situasi dan membantu menjembataninya.

CapsMeirry_wm capsOliv_wm saling sharing di socmed_wm

Lakukan Quiz online dengan berkali kali kesempatan menjawab.

Jika seorang guru kebetulan sudah menggunakan kelas online, coba lah untuk menjalankan quiz dengan kesempatan lebih dari sekali untuk menjawab pertanyaan pada quiz online. Ragukah guru melakukan ini? Masing-masing guru rasanya memiliki argumen yang berbeda. Tapi mungkin ini bisa menjadi salah satu kiat. Memberikan kesempatan mengerjakan soal pada menu quiz online di kelas online lebih dari satu kali, berarti membantu siswa belajar lebih banyak dari biasanya. Jika guru dapat menyiapkan feedback dari setiap persoalan yang ditampilkan, maka siswa menjadi lebih belajar lagi menemukan kesalahannya di mana dan setelah dia mengerti dari feedback yang disediakan, siswa merasa terpacu untuk menerima tantangan kedua yakni kesempatan kedua untuk kembali mengerjakan quiz online. Tentu saja tips ini bukan selalu harus seperti ini, bisa saling dikombinasikan dengan cara lain. Guru harus memiliki niat positif bahwa siswanya akan mau belajar secara mandiri, jauhkan dulu rasa cemas bahwa itu akan membuat siswa malas karena menunggu jawaban, karena hasil utama dari quiz dengan kesempatan berkali-kali bukanlah nilai, tetapi proses dan pembentukan mental.

dua kali attempt_wm * Silahkan klik gambar untuk lebih jelas

Unggah hasil kerja anak, baik foto maupun file kerjanya dalam situs social.

Salah satu bentuk apresiasi guru kepada siswa adalah menghargai hasil kerjanya. Hasil kerjanya beragam, dapat berupa “project” , PR (Pekerjaan Rumah) bahkan kegiatan belajar di kelas. Jika hasil kerja mereka kita abadikan dengan cara mengunggah di situs web ataupun social media, maka hal ini bisa membangun rasa percaya diri siswa akan apa yang sudah dia lakukan.

karyasiswa1_wm Jennifer_wm

Guru tidak harus secanggih siswa dalam penggunaan, tetapi harus aktif dan berani belajar.

Akhirnya sebuah ungkapan guru juga pelajar :) , bukan seorang yang harus menguasai semuanya. Percayalah bahwa rekan siswa kita bisa menjadi jauh lebih canggih karena mereka memang datang dan lahir di era ini. Adaptasi mereka menjadi jauh lebih mulus dari pada para orang tua dan guru mereka sendiri. Mengajak siswa menjadi warga dunia digital. Tetapi bagaimana mereka bisa terdidik sebagai warga dunia digital kalau guru mereka membentengi dirinya tidak mau terjun di sana, tidak mau mencoba menggunakannya dengan beribu alasan. Cobalah menjadi terlibat dan bukan sekedar update status, tetapi gunakan dalam pembelajaran mereka.

* Berikut contoh sampel dari saya sebagai gurunya X_X dan mereka yang masuk kategori sangat baik:

contoh rumah saya_wm

karyasiswa3_wm karyasiswa4_wm

karyasiswa2_wm

Terbentur dengan tidak mampu? Berani belajar, itu salah satu kata kuncinya. Berani aktif, berani mencoba, dan tidak menganggap siswa sebagai ajang bersaing kecanggihan (karena itu akan sia-sia), maka rekan guru akan lebih mudah beradaptasi dan membantu memacu kita belajar, baik akademis sekaligus non akademis.
Semoga!!!

Hedy Lim
http://hedy.me

Menciptakan Informasi di Internet Melalui Alat Rekam Yang Ajaib

$
0
0

Buat anda yang belum merasakan manfaat blog, barangkali tulisan singkat saya ini bisa memotivasi anda untuk ngeblog (menulis di blog). Bahkan mungkin anda akan menjadi seorang blogger andal di era global seperti mas budi putera atau paman tyo yang mewakili blogger Indonesia di ajang lomba blog internasional “the bob” di Jerman beberapa waktu lalu.

13691616901472118518

Dulu sebelum mengenal blog, saya menganggap blog itu hanya mainan Anak Baru Gede (ABG) yang kurang kerjaan dan kepengen eksis di dunia maya. Tetapi ternyata saya salah, blog bukan mainan anak ABG. Blog adalah mainan semua orang yang akan membuat penulisnya menjadi orang besar dan terkenal, karena mau berbagi. Dia mau berbagi dari apa yang disukai dan dikuasai melalui tulisan yang dibuatnya dengan sepenuh hati. Menulis dengan hati dan membaca dengan empati.

Baban Sarbana  dalam blognya yang berjudul menulis sepenuh hati menuliskan bahwa,  menulis adalah pekerjaan seluruh indera pada tubuh manusia. Menulis bukan hanya pekerjaan mata; karena Hellen Kelleryang tunanetra pun tulisannya telah mengguncang dunia. Menulis bukan hanya pekerjaan tangan; karena Stephen Hawking yang lumpuh tubuhnya, bisa menghasilkan karya fenomenal.. Brief History of Time.

Menulis adalah pekerjaan seluruh indera yang diperintah oleh otak dan dikendalikan ritmenya oleh hati. Menulis yang dikerjakan secara akumulatif oleh seluruh indera, diperintah otak dan melibatkan hati; akan menghasilkan ‘ruh’ dalam tulisan. Orang yang membaca bisa berurai air mata; tertawa terbahak-bahak, bahkan emosi yang meledak-ledak. Hanya karena ruh tulisan menyeruak, nampak dan menyentuh jiwa pembaca. Di situlah kekuatan penulis andal di era global melalui blog muncul. Dia akan mampu menciptakan informasi di internet melalui alat rekam yang ajaib.

Blog adalah alat rekam ajaib yang akan anda temui seiring dengan berjalannya waktu. Kebermanfaatan blog telah terungkap setelah saya menjalaninya dengan terus menulis setiap hari di blog keroyokan yang bernama http://kompasiana.com/wijayalabs. Melalui blog kompasiana ini, dunia serasa dekat, dan teman baikpun akan di dapat. Bukan hanya itu saja, kepekaan dalam menata huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, bab demi bab hingga menjadi kerangka pikir yang utuh menjadi lebih terasah karenanya.

Blog memang alat rekam yang ajaib, kebermanfaatannya telah penulis rasakan ketika hampir lima tahun ini asyik ngeblog. Salah satu manfaat itu adalah membuat saya menjadi lebih terampil menulis dan gemar membaca. Seperti orang yang baru bisa bersepeda, lalu mengayuh sepeda kemana-mana dengan lancar dan tak jatuh bangun lagi.

Adanya blog minat membaca dan menulis para blogger menjadi meningkat. Mereka pun menjadi kreatif dalam menulis. Bila pekerjaan menulis itu dilakukan setiap hari dengan penuh komitmen yang tinggi, maka dalam setahun bisa dihasilkan sebuah buku dari hasil ngeblog.

1369162340870605333
Buku yang disusun dari hasil ngeblog

Masalahnya adalah sering kita tidak konsisten dalam menulis dan pada akhirnya kita tak menemukan media blog sebagai alat rekam yang ajaib. Blog tak pernah kita manfaatkan untuk menciptakan informasi terbaru di internet. Padahal banyak orang membutuhkan informasi terbaru setiap harinya.

Blog adalah media di dunia maya yang dapat menghantarkan siapa saja menjadi terampil menulis. Blog mirip seperti diary online yang bisa menjadi sarana untuk bisa sharing and connecting dengan semua orang, dan disanalah keajaiban blog akan menyertainya menjadi terampil menulis.

Tanpa disadari, para blogger telah menciptakan informasi baru di internet. Masing-masing penulis blog yang disebut narablog berlomba-lomba agar tulisannya dibaca oleh orang banyak. Mereka bukan hanya sekedar narsis tapi juga eksis dalam dunia maya melalui blog mereka. Ada pengetahuan dan pengalaman yang didapat dari blog mereka yang unik. Setiap blogger memiliki gaya menulis yang unik.

Keunikan lainnya terlihat dari berbagai desain blog yang pasti akan berbeda walaupun dengan template yang sama. Mereka pasti akan mengubahnya sesuai dengan selera dan kreativitas mereka. Siapa yang kreatif dan mandiri, pasti akan mampu menguasai pernak-pernik blog dengan baik. Begitu banyak pernak-pernik blog yang bisa kita dapatkan dengan mudah di internet. Bila kita kesulitan, bertanyalah pada Om Google. Dijamin, beberapa saat kemudian anda akan menemukan jawabannya.

Dalam dunia blog yang ajaib itu, ada 5K yang akan bisa saling disinergikan. Kelima K itu adalah Konvergensi, Konektivitas, Konten kreatif, Kolaborasi, dan Kontekstual.

Banyaknya blog akan menyatu menjadi konvergensi yang utuh dan menghasilkan konektivitas yang saling berhubungan antar satu blog dengan blog lainnya (link) dan didalamnya ada banyak konten kreatifyang berisi pengetahuan baru atau pengalaman para blogger, sehingga terjadilah kolaborasi cantik di antara mereka yang saling melengkapi. Batas negara tiada lagi. Merekapun saling berbagi walaupun dibatasi oleh ruang dan waktu. Apa yang mereka lakukan jelas akan bersinggungan dengan dunia nyata dan terjadilah kontekstual yang terus terjadi secara alami. Semua dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan. Kompasiana menjadi salah satu contohnya.

Kebermanafatan blog sebagai alat rekam yang ajaib akan terungkap bila anda telah menjadi seorang blogger andal di era global. Menulis dan terus menulis sampai akhir menutup mata. Berbagi dan terus berbagi ke seluruh negeri. Membaca dan terus membaca sebagai makanan penting seorang blogger. Tanpa makanan penting itu, tulisanmu tak akan bernyawa dalam menyampaikan pesan kepada orang lain.

Harus ada proses interaksi dan berkomunikasi dengan saling memberikan komentar di antara sesama blogger itu. Mungkin kenikmatan berinteraksi itu akan anda dapatkan dalam rumah sehat kompasiana.com yang ramah ini. Oleh karena itu, mari menciptakan informasi di nternet melalui alat rekam yang ajaib.

13691630241677518021
Pak Gatot dan Omjay di Acara Pelatihan Guru menulis

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com


Rekam Jejak

$
0
0

Pagi ini saya mendapat kejutan dari pak satpam yang mengatakan bahwa ada paket untuk saya, segera saya teringat bahwa guraru telah memilih saya menjadi pemenang artikel #belajarseru pada 2 mei 2013 yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.

Hadiah masih terbungkus rapi dalam plastik khusus bertuliskan TiKi JNE, sempat saya menduga mendapat ransel lipat bermerek acer dan guraru, ternyata buku catatan, gantungan kunci, gantungan kokarde, voucher belanja gramedia dan sebuab buku yang ditulis Om Jay yangmenceritakan hasil yang diperoleh Bapak Wijaya Kusumah mendapatkan apa yang diimpikannya melalui menulis.2013-05-22 06.11.0020130522_223447-12013-05-22 06.22.23

Pagi ini Om Jay juga ada menuliskan artikel di guraru mengenai rekam jejak yang diabadikan melalui blog dan posting ini sebagai semangat saya untuk menulis setiap hari untuk membuktikan apa yang terjadi.

Selain tulisan Om Jay, tulisan guraru lainnya pun mendorong semangat saya untuk menulis seperti Ibu Mugi Rahayu dan Cekguru Rizal yang mendapatkan laptop acer travelmate dari partisipasinya di guraru serta kolega saya Pak Dedi Dwitagama yang menjadi Guraru tahun 2013 yang baru lalu menguatkan tekad saya untuk berdiri bersama membaharu negeri ini melalui tulisan, postingan, dan artikel

Secuil Montessori : Menyiasati Pembelajaran dengan Pemanfaatan Tutor Sebaya

$
0
0

Dalam pembelajaran yang mengutamakan life skill psikomotorik seperti Praktik pembuatan counter biner to desimal membutuhkan tenaga ekstra agar maksud dan tujuan pembelajaran tercapai. Karena beragamnya kemampuan belajar siswa dalam setiap kelas sehingga kemajuan siswa berbeda dengan yang lain. Siswa yang dominan memiliki kemampuan lebih biasanya cendrung lebih cepat menyelesaikan ‘benda kerja’ dibanding siswa yang memiliki kemampuan rata-rata. Masing-masing memiliki kemampuan dan keuletan dalam mengerjakan jobshet yang ditugaskan, ada yang cepat, ada yang sedang dan ada yang membutuhkan bimbingan.

Dengan mengembangkan sedikit prinsip montessori belajar lintas kelas, kelas level atas membimbing level kelas yang lebih rendah. Hanya karena kurikulum standart yang digunakan oleh Sekolah yang bukan berbasis montessori tidak membenarkan siswa kelas atas masuk membantu siswa kelas bawah dalam proses belajar mengajar.  Prinsip montessori siswa sebagai mentor ini saya terapkan dengan pemanfaatan tutor sebaya.  Pembelajaran mengaktifkan pembimbingan teman sebaya bagi siswa yang telah menyiapkan ‘benda kerja’ terlebih dahulu di instruksikan untuk memberi bantuan kepada siswa lain yang belum selesai, memiliki hambatan dan kegagalan dalam praktik. Sehingga setiap siswa yang telah menyelesaikan project work membantu kesulitan teman lain dalam menyelesaikan project worknya.

Setiap keaktifan siswa dalam membantu teman sebagai tutor sebaya diberi Reward dengan nilai tambah. Dengan memanfaatkan kemampuan tutor sebaya ini pembelajaran semakin menyenangkan dan setiap siswa ingin berlomba-lomba menjadi tutor sebaya. Banyak nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan dalam pemanfaatan tutor sebaya ini misalnya, tanggungjawab, saling tolong, komunikasi, kerjasama, kepedulian, dan lain-lain. Nah, sudah tentu dengan teknik ini setiap siswa merasa dihargai dan diperhatikan. Teknik ini pula akan meningkatkan kecerdasan non akademis siswa dalam pembelajaran.

Berikut ini dokumentasi pembuatan counter biner to desimal :

Siswa yang telah menyelesaikan project work terlebih dahulu sebagai tutor sebaya nantinya

Fahrul Rozi

   

 

 

 

 

Biner to desimal angka 3 desimal

Sumber : Dokumentasi Pembuatan Counter Biner to Desimal

Ambil dulu kuncinya…

$
0
0

 

sukses

Alkisah,
Ada satu keluarga yang tinggal di daerah yang panas udaranya. Terdiri dari seorang ayah, ibu dan 3 orang anak. Walaupun berasal dari keluarga yang sama tetapi ketiga anak tersebut mempunyai watak dan keinginan yang berbeda.

anak

Pada Suatu hari, ketika anak-anak itu sedang asyik bermain tiba-tiba hujan datang dengan derasnya. Saking bahagianya karena kedatangan hujan, mereka cepat mengambil ember dan meletakkannya di halaman dengan harapan air hujan turun dan masuk ke ember masing-masing.
Anak yang pertama mengambil ember dan meletakannya terbalik. Anak yang kedua mengambil ember dan meletakkannya seperti biasa, tetapi ternyata embernya banyak yang bocor. Anak yang ketiga mengambil ember dan memeriksa dahulu sebelum meletakkannya, setelah dirasa bagus, dia meletakkan ember tersebut di tempat yang semestinya dengan posisi yang benar.

ember1

Hasilnya, walaupun dalam waktu yang sama tetapi ternyata hasil yang didapat sangat berbeda. Kenapa demikian?
Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk mengambil pelajaran dari setiap kejadian karena di balik setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Di balik batu saja ada udang?.

 

 

Lalu? Kuncinya..
Kaitannya dengan kiat kreatif meningkatkan kemampuan nonakademis siswa untuk optimalisasi pendidikan dapat kita ambil hikmah dari kisah diatas yaitu ketika kita berusaha mengambangkan potensi anak didik kita baik akademik maupun non-akademik salah satunya dengan mengkondisikan anak didik kita terlebih dahulu agar “ember” mereka berada pada posisi yang semestinya. Kita bisa masuk ke “dunia” mereka sebatas untuk mengetahui potensi yang tersimpan dalam dirinya. Karena ternyata dalam diri manusia itu tersimpan banyak sekali potensi yang akan dipengaruhi perkembangannya tergantung dari simulasi lingkungan yang membentuknya.

jurnal-olahraga

Contoh kasus di sekolah kami (jurusan multimedia) yang berdomisili di daerah terpencil dan tidak terlalu cepat perkembangannya di bidang multimedia tetapi karena pihak sekolah berniat untuk mengembangkan potensi IT di lingkungan kami, maka kami berinisiatif untuk membuat suatu lembaga (IT Center) yang beranggotakan anak-anak didik kami. Disana anak-anak dianalisis dan digali potensinya sesuai dengan “kesenangan” mereka dalam bidang multimedia. Mereka dibuat senang dulu ‘memilih’ bidang yang akan mereka kembangkan. Ada yang senang di design grafis, audio-video, animasi, web design dan lain-lain. Lalu kami buat “rumah” masing-masing keahlian tersebut dengan penerapan mempunyai “Produk wajib” yang harus mereka hasilkan dari keahlian mereka..
Alhasil, kami juara 1 lomba film se-kabupaten, Juara II Lomba Web Design, dan kepercayaan masyarakat sekitar untuk membuat web site company profile maupun web site pribadi.

SONY DSC

 

Ember yang penuh dengan air tentunya..

ember yang retak

See at : http://irpansyauri.wordpress.com
.

Saat tulisan menjadi tak bermakna

$
0
0

Setiap sore saya melayani pengajaran privat di garasi sambil bercengkerama dengan siswa dalam balutan canda tawa dan tentu saja berbeda suasananya saat di dalam kelas. Dengan jumlah peserta yang terbatas dan cenderung berkurang sebab saya mengutamakan belajar tidak karena paksaan namun karena kebutuhan, ditambah jadwal belajar privat yang diikuti para siswa juga tidak menentu mirip seperti jadwal jamur yang muncul sehabis hujan dan kegiatan mata pelajaran yang lain juga perlu, saya mengiyakan saja jumlah yang semakin dari waktu ke waktu semakin menciut dan berkurang anggotanya.

Saya mendapatkan tambahan mengajar sekitar 15 jam setelah rekan saya dua orang guru fisika lain mutasi ke kabupaten baru dan menjadi pejabat di sana serta salah seorang lagi cuti sehabis melahirkan dan kelas-kelas yang dilimpahkan ini kebetulan mengisi berkurangnya jam mengajar saya di kelas 12 karena baru saja mereka menyelesaikan ujian nasional dan tadi pagi hasilnya diumumkan mencapai 100% lulus dari 301 peserta seluruh jurusan di sekolah saya.

Kelas yang saya dapatkan mula-mula takut dan sulit menerima, bahwa saya yang bertindak sebagai guru pengganti mereka. Awal-awal mengajar, mereka masih takut atau bahkan ribut gaduh sendiri yang semakin lama seiring hubungan pertemanan kami, para siswa kelas X ini dapat mengikuti otomatis irama rayuan pulau kelapa yang saya mainkan dengan strategi 4-4-3 dan saya semakin menyadari peranan dari ruang kelas maya di geschool, jejaring sosial dan media internet telah perlahan menggantikan pertemuan tatap muka belajar khusus yang sifatnya insidentil menjadi rutin yang dapat diremote oleh siswa dari depan meja belajarnya sekaligus menghemat ongkos tambahan belajar khusus. Walau demikian, tetap saja ada member klub yang memerlukan bertatap muka untuk lebih memahami secara intensif bahan-bahan pelajaran fisika yang tetap saya layani dua kali sehari kecuali sabtu minggu dan tanggal merah.

Suatu ketika saya bertanya dari pertemuan kami yang telah mencapai sebulan ini kepada siswa dari kelas baru. Saya menanyakan apa pendapat mereka tentang sebulan terakhir saya mengisi kelas fisika, namun tidak perlu menunggu mereka menjawab berbual-bual saya malah mengidekan untuk mengumpulkan karangan tulisan mereka sepanjang satu halaman, bebas menggunakan ragam bahasa gaul yang juga saya mengerti yang saya jilid menjadi buku tipe stensilan, miril seperti buku-buku jadul saat saya masih smp dulu namun kali ini stensilan bukan berisi cerita saru, melainkan hikmah belajar dalam kelas fisika-nya rudy hilkya. Biasa dulu, siswa ya g saya ajar menuliskan pendapatnya di blog atau fesbuk, juga pernah ada melalui twitter (ini dialami dengan siswa kelas XI yang saya ajar sekarang intensif melalui jejaring sosial tersebut selain notes dan blog di geschool), pernah juga siswa kelas X-7 saya mintakan pesan dan kesannya setelah saya ber-comic ria di kelasnya selama dua hari dan hasilnya positif mereka terbuai dan menghilang denyut ketakutan, syak prasangka negatif yang bukan-bukan terhadap kelakuan saya sebagaimana yang digosipkan para siswa pendahulunya, yang sekarang telah merasakan dampak dari ketidakmengertian mereka di kehidupan kampus dan masyarakat yang meriah cenderung chaos dan tak tentu arah bak Butiran Debu.

Saya tetap meneruskan langkah metode Lebih Indah secara staccato legato meneruskan filosofi belajar sambil bermain dalam fisika. Kumpulan tulisan siswa dari sejumlah tiga puluh hingga enam puluh orang ini disertai foto candid yang mereka persembahkan dalam bentuk kompetisi candid foto kelas fisika bersama Rudy Hilkya akan saya abadikan dalam buku konyol dan gokil. Jika pernah ada buku yang berisi motivasi, cerita dan kisah inspiratif yang menyentuh hati dengan judul ada semacam “chicken soup of soul” atau “chicken soup kare ayam” maka saya menamakan judul buku gokil ini adalah Sup Ayam ala Fisikanya Rudy Hilkya. Sempatada dialog, bahwasanya siswa-siswa ini malas menulis, takut menulis, tidak bisa mengarang, tidak pandai menggunakan EYD, pokoknya takut dan malu membuat tulisan tertentu. Akhirnya saya membujuk mereka bahwa untuk dapat meraih gelar akademik atau gelar kesarjanaan, yang nantinya akan mereka lalui, semua orang harus menulis dan mengarang setelah melakukan riset atau penelitian yang mendalam, karangannya itupun harus diuji bukan oleh seorang demi seorang melainkan bisa bertiga, berempat, berlima bahkan hingga berlkmabelas penguji sekaligus. Jika lolos  maka barulah hasil karangan (ilmiah) tadi dinyatakan sebagai bukti keberhasilan akademisnya sehingga seseorang yang menulis tersebut berhak menyandang gelar sarjana atau magister atau doktor atau profesor. Bujukan persuasif dan argumentatif seperti itu lebih manjur dan efektif untuk mendorong peserta didik menyelesaikan permainan atau tugasnya.

Semoga berkenan karena nilai-nilai non akademis yang diharapkan berkembang sesuai 18 pilar karakter bangsa Indonesia dapat terealisasi dengan sendirinya secara otomatis. Anda bisa mengikuti perkembangan interaksi saya dan siswa fisikarudy SMAN-2 Palangka Raya melalui akun twitter @fisikarudy, jangan lupa follow saya ya. Oh ya, saya juga menuliskan kisah-kisah seru saya di fisikarudy.wordpress.com dan sekarang untuk menambah jam terbang menulis saya merambah www.kompasiana.com/fisikarudy.

Semoga terhibur pada saatnya nanti, saya belum memikirkan edisi ebooknya sebab ini memerlukan ongkos juga :mrgreen:

Evaluasi Asyik Dengan TIK 2 (BDS Edu Game)

$
0
0

Haloo apa kabar Guraruers sekalian? Jumpa lagi dengan saya yang kali ini mencoba berbagi info terkait Inovasi pembelajaran bernuansa TIK. Setelah di episode sebelumnya saya telah memperkenalkan model evaluasi pembelajaran interaktif dengan Pakpikpok Edu Game, maka kali ini saya akan memperkenalkan sebuah Model Evaluasi Pembelajaran Interaktif lagi yang telah disusun sekaligus telah dipraktekkan di kelas 7 terutama kelas 7.3 dan 7.4 untuk mengkondisikan para siswa belajar dengan metode Cooperative Learning. Tidaklah jauh berbeda dengan tujuan pemanfaatan Pakpikpok Edu Game, maka BDS Edu Game ini begitulah nama Model Evaluasi Pembelajaran ini dinamakan, juga bertujuan untuk mengecek kembali sejauh mana para siswa telah menguasai suatu materi pelajaran yang telah guru sampaikan di pertemuan sebelumnya. Hanya saja pelaksanaan evaluasinya dikreasikan sedemikian rupa dengan memanfaatkan TIK khususnya Media Tayang Bermakna semisal Ms.Power Point. Selain itu pula dengan prinsip-prinsip yang telah ada di Metode Quantum Learning yang antara lain mengedepankan Orkestrasi Pembelajaran dengan segala media pendukungnya semisal Gambar atau simbol, warna, suara musik, sound effect, timer, pembuatan theme song, menjadikan media evaluasi ini menjadi begitu melayani kesukaan otak para siswa.
...baca selengkapnya
Foto Slide Board BDS Edu GameAdapun kepanjangan dari kata BDS Edu Game adalah Berpacu Dalam Soal Education Game, ide pembuatannya saya dapatkan ketika beberapa waktu yang lalu sempat ‘googling’ di internet dan mendapatkan secara gratis beberapa media slide Edu Game yang bisa kita manfaatkan dan sekaligus kita kreasikan lebih lanjut untuk membuat media evaluasi pembelajaran yang interaktif sifatnya. Alamat tempat mendapatkan file-file tersebut bisa anda lihat di www.uncw.edu/EdGames, sebuah situs yang banyak menyediakan media pembelajaran berbasis TIK. Hanya saja kita mesti kreatif jika kita ingin menyusun sebuah media belajar bagi siswa, sebab jika kita mengunduhnya yang kita dapatkan hanyalah beberapa slide pembuka saja seperti yang saya gunakan di BDS Edu Game ini dimana saya hanya mendapatkan sekitar dua slide untuk menggunakan slide yang sudah jadi seperti slide Balapan Kuda, sehingga saya harus mengkreasikannya lebih lanjut untuk menambahkan banyak slide lagi seperti puluhan slide yang berisi soal lengkap dengan timernya serta tombol-tombol pemicu yang sudah dibubuhi hyperlink untuk me-link ke slide lain yang dituju. Nah…untuk membuat slide-slide tambahan tentunya kita harus memiliki beberapa keterampilan terutama dalam menguasai aplikasi Ms.Power Point selain itu juga ditambah lagi dengan ide pembuatan aturan main yang mengkondisikan para siswa untuk seluruhnya aktif dalam pembelajaran tanpa terkecuali.

Terkait dengan kata Cooperative Learning yang telah disebut sebelumnya, seperti halnya di Pakpikpok Edu Game, maka BDS Edu Game ini pun juga berupaya untuk memasukkan unsur-unsur pembelajaran kooperatif, unsur-unsur tersebut antara lain:
1. Saling ketergantungan positif,
2. Tanggung jawab perseorangan,
3. Tatap Muka,
4. Komunikasi antar anggota,
5. Evaluasi proses kelompok.

Sedangkan pengelolaan kelasnya juga memiliki unsur-unsur sebagai berikut, seperti:
1. Pengelompokkan siswanya dilakukan secara heterogen bukan homogen, hal ini didasarkan pada prinsip bahwa kelas adalah miniatur masyarakat. Jadi, proses pembentukkan kelompoknya mirip seperti pada Metode Number Heads Together, dimana para siswa yang ada dalam sebuah kelompok memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan masing-masing memiliki kodenya sendiri,
2. Semangat gotong royong,
3. Penataan ruang kelas, yang mengkondisikan kemudahan bagi siswa untuk bermobilitas.

Adapun Model Evaluasi Pembelajaran Interaktif ini disusun dengan tujuan untuk:
1. Mengukur sejauh mana para siswa telah memahami materi pelajaran yang telah dibahas sebelumnya,
2. Mengkondisikan para siswa untuk bekerja sama dalam sebuah tim,
3. Menciptakan persaingan yang sehat antar siswa dalam sebuah kompetisi menjawab tantangan yang ditayangkan lewat slide LCD Proyektor,
4. Memberikan ruang kepada para siswa untuk aktif dan kreatif, bertanggung jawab, serta berpkir cepat dalam mengambil keputusan,
5. Membiasakan para siswa untuk bekerja satu tim dengan siswa yang heterogen kemampuan akademisnya, sehingga diharapkan ada distribusi ilmu di dalamnya,
6. Mengkondisikan seluruh siswa yang biasanya kurang aktif untuk selalu siap untuk tampil, berbicara, maupun lebih pro aktif dari biasanya di kelas,
7. Memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh siswa untuk menunjukkan kemampuannya sekaligus sebagai sarana untuk mengembangkan rasa percaya diri,
8. Mengajak para siswa untuk keluar dari “Zona Nyamannya” selama ini yang belajar dengan keadaan yang biasa-biasa saja,
9. Pemanfaatan TIK secara optimal untuk mewujudkan PAKEM yang bernuansa TIK.

Alat, Perlengkapan dan Aplikasi

Perlengkapan yang dibutuhkan antara lain:
1. Dadu sejumlah satu buah,
2. Kartu Kode per Siswa ( berkode 1 s.d 7),
3. Lembaran kertas berisi Kartu Skor tiap kelompok,
4. Slide Board BDS Edu Game (Ms.Power point 2007 atau 2010)

Alat yang digunakan antara lain:
1. Laptop dan Mousenya,
2. Speaker aktif,
3. LCD Proyektor,
4. Kabel gulung,

Cara dan Aturan Bermain
1. Permainan dilakukan oleh semua siswa dalam sebuah kelas yang dibagi menjadi 6 kelompok dengan jumlah anggota kelompok masing-masing terdiri dari 6-7 siswa.
2. Setiap kelompok memiliki kode anggotanya masing-masing, misalnya: Kelompok Merah dengan ketuanya berkode M1, sedangkan anak buahnya M2, M3, dst. Begitu pula dengan kelompok lainnya yang kesemuanya menggunakan warna sebagai nama kelompok.
3. Permainan ini sekilas mirip dengan olahraga Balap Kuda. Namun, sesungguhnya gambar slide berisi Balapan Kuda tsb hanya untuk mengkondisikan ‘Balapan Pengetahuan’ dari para kelompok siswa, dimana tiap kelompok harus melalui 7 level sebelum mencapai garis finish dan tiap level memiliki perintah yang berbeda-beda.
4. Setiap kelompok memiliki satu simbol Kuda berwarna sebagai wakil mereka di Slide Board BDS Edu Game pada Power Point.
5. Simbol Kuda Warna yang mereka miliki menjadi ”Kuda Pacu” bagi setiap kelompok untuk berlomba dengan Kelompok lainnya mulai dari Kotak START hingga FINISH.
6. Jumlah Level yang harus mereka lalui sejumlah 7 level yang masing-masing level memiliki perintah yang berbeda-beda, dimana setiap perintah tersebut harus dilakukan oleh setiap anggota kelompok.
7. Setiap siswa yang terkena giliran menjawab soal, untuk level 1-4 boleh menjawab dengan dibantu rekan 1 tim, namun mulai level 5–7 harus dijawab sendiri tanpa bantuan rekan 1 tim.
8. Adapun Simbol Kudanya ada enam jenis warna, yaitu Merah, Hijau, Biru, Ungu, Kuning dan Orange.
9. Untuk memulai permainan, guru selalu mengundi kelompok mana dulu yang harus menjawab soal dari setiap level dengan memakai dadu, mulai dari level 1s.d level 7. Siswa anggota kelompok mana yang harus menjawab pun juga selalu diundi oleh guru dengan kartu kecil terdiri dari kartu bernomor 1 s.d 7.
10. Pada setiap level memiliki perintah yang berbeda-beda, yaitu:
Level 1 Soal Essay, Pointnya 40
Level 2 Soal PG 6 option, Pointnya 35
Level 3 Membuat Soal dari Jawaban yang telah ada, Pointnya 30
Level 4 Tebak Gambar, Pointnya 25
Level 5 Isian Singkat, Pointnya 20
Level 6 PG 4 option, Pointnya 15
Level 7 Benar-Salah, Pointnya 10
11. Jika tiap level tidak mampu dijawab, maka dilempar ke kelompok urutan setelahnya. Jadi, hanya sekali lemparan. Sedangkan kelompok yang gagal menjawab tadi ‘Kudanya’ tidak bisa maju selangkah. Untuk level 7 tidak ada lemparan.
12. Permainan akan dianggap selesai jika seluruh soal pada ke-7 level sudah dibuka semua.
13. Kelompok pertama yang berhasil mencapai finish mendapat point 40, finish kedua 30, finish ketiga 20.
14. Kelompok yang menjadi pemenang ditentukan melalui total perolehan skor dari menjawab soal/perintah plus skor hasil pencapaian finish.
15. Kelompok yang mendapatkan skor tertinggi akan menjadi pemenang 1, 2 dan 3.
16. Aturan main lainnya yang belum sempat diketik, akan disampaikan guru secara langsung di kelas saat praktek.

Adapun Theme Song yang khusus saya buat liriknya disesuaikan dengan konten dari BDS Edu Game ini yang mengandung unsur ‘balapan atau maju ke depan’, maka lahirlah sebuah lagu yang saya beri judul “Juara Move On”. Alasan pemilihan judul tersebut untuk mengikuti tren saat ini dimana para kawula muda sering menggunakan kata “Move On” yang berarti bangkit setelah patah hati. Padahal kata Move On ini memiliki arti yang lebih luas lagi yaitu Move to Forward yang bisa berarti Maju ke Depan atau Bangkit menuju perbaikan di tingkat lanjut. Nah…inilah mengapa sebabnya saya meluncurkan BDS Edu Game ini di momen Hari Kebangkitan Nasional 2013. Rincian lebih lanjut dari lirik lagunya adalah seperti pada gambar berikut:
Lirik lagu Juara Move On (BDS Song)

Sedangkan Video cara membawakan lagu Theme Song BDS Edu Game yang berjudul “Juara Move On” dapat dilihat pada video berikut:

Salah satu keterampilan yang diperlukan bagi pembuatan Tombol Hyperlink bisa dilihat pada video berikut:

Adapun Foto-foto pendukung saya lampirkan sebagai berikut:

Foto Perlengkapan BDSFoto Level SoalKelompok BDS 7.3-Kode

 

Salam Kreatif!

www.taufikibrahim.wordpress.com

Viewing all 663 articles
Browse latest View live